Intisari-online.com - Perkembangan sistem partai politik di Timor Leste dan tingkat faksionalisme partai dalam sistem tersebut memiliki kemiripan dengan pengalaman pasca-konflik lainnya, tidak heran memang sering terjadi di negara baru.
Sistem partai telah setara ditentukan oleh faktor lokal dan gangguan internasional, menyebabkan Timor Leste menjadi kasus istimewa.
Artikel oleh Dennis Shoesmith yang terbit di Journal of Current Southeast Asian Affairs menjelaskan faktor apa saja yang membentuk sistem parpol yang ketat di Bumi Lorosae.
Tidak disangka faktor-faktor tersebut telah muncul sejak awal yang tidak menjanjikan di tahun 1970-an sampai transisi sulit menjadi demokrasi sejak 2002.
Negara baru yang muncul dari konflik besar biasanya membentuk sistem persaingan parpol yang sangat sulit bagi oposisi untuk menang.
Contohnya adalah di negara-negara Afrika yang lahir pasca konflik di abad ke-20.
Timor Leste berhasil cukup damai setelah adanya intervensi perdamaian PBB di tahun 1999 dan 2006.
Menghadapi tantangan serius mencapai konsolidasi demokrasi, sistem parpol yang didaftarkan di bawah tangan PBB 1999-2002 telah menjadi sistem pemilihan multipartai yang diadakan tiap 4 tahun sekali.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR