Intisari-Online.com - Setelah kemerdekaanya, skandal penyadapan intelijen
Australia menjadi sejarah yang memilukan bagi Timor Leste.
Peristiwa itu menambah panjang sejarah memilukan Timor Leste, setelah
mengalami ratusan tahun penjajahan Portugis di masa lalu, hingga invasi
Indonesia.
Skandal mata-mata itu pun sempat memanaskan hubunagan dua negara
yang bertetangga tersebut.
Penyadapan diduga dilakukan untuk memperoleh informasi terkait negosiasi Timor Leste dan Australia atas ladang minyak dan gas.
Diyakini Australia ingin memastikan bahwa mereka berada di posisi yang
menguntungkan dengan negosiasi tersebut.
Sementara bagi Timor Leste berada dalam posisi yang dirugikan.
Kasus tersebut pun sempat dibawa ke pengadilan arbitase internasional
pada 2013.
Belakangan ini, penerus Xanana Gusmao, yaitu Presiden Republik Demokratik Timor Leste ke-2, José Ramos-Horta, justru meminta agar Australia melupakan skandal tersebut. Apa alasannya?
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR