Intisari-online.com - Timor Leste termasuk negara yang baru saja merdeka, menjadi negara kemarin sore menentukan nasib mereka sendiri.
Tahun 1975, berbulan-bulan setelah Portugal menyerahkan kekuasaan kolonial 400 tahun di negara itu, Indonesia pun mengambilnya lewat agresi militer melalui perbatasan dari Timor Barat.
Tidak sampai 1999, mengikuti aksi penentuan diri yang disponsori PBB, Indonesia akhirnya melepaskan kekuasaan dan Timor Leste menjadi negara berdaulat baru di abad ke-21.
Namun, melihat sejarah ini, dan pertarungan dengan kemiskinan hebat, negara yang dihuni 1 juta warga masih memiliki politik yang tidak stabil.
Baca Juga: Budaya Negara Timor Leste dari Olahraga hingga Wawata Topu yang Terkenal
Dilansir dari World Nomads, sejak kemerdekaan pada 20 Mei 2002, telah ada merebaknya kekerasan bersenjata tahun 2006 dan 2008.
Tahun 2008 Presiden Timor Leste, Jose Ramos-Horta, tertembak dalam kudeta kejam.
Sementara situasi sebelum Covid-19 terbilang tenang, potensi ketegangan politik dan situasi keamanan yang ada dapat pecah kapan saja.
Ada banyak pembagian di negara itu; antara warga Timor dengan pandangan mereka yang pro-Indonesia, antara para musuh partai politik, da antara polisi dan militer bahkan ada juga perpecahan dalam militer.