Baca Juga: Kegilaan Commodus, Kaisar Roma yang Membuat Pemerintahan Jadi Mengerikan dan 'Penuh Darah'
Borja da Costa masih muda, berusia 30 tahun, ketika terjadi invasi Indonesia di Timor Leste.
Invasi Indonesia yang juga didukung Amerika Serikat itu terjadi hanya beberapa hari setelah Fretilin mendeklarasikan kemerdekaan Timor Leste secara sepihak, pada 28 November 1975.
Sementara pada 30 November 1975, kelompok pro-integrasi dengan Indonesia juga mengumandangkan deklarasi yang dikenal sebagai Deklarasi Balibo.
Kemerdekaan Timor Leste yang diumumkan Fretilin pun tak bertahan lama, terlebih dengan kedatangan pasukan Indonesia ke Bumi Lorosae.
Baca Juga: Rumah Sakit Husada, RS untuk Kaum Miskin Hasil Saweran Warga Tionghoa
Lagu 'Patria' tetap menjadi lagu kebangsaan sampai Timor Leste diserbu dan dimasukkan ke dalam Indonesia.
Selama 24 tahun setelah invasi oleh Indonesia, seperti banyak diketahui, Timor Leste menjadi bagian wilayah Indonesia sebagai provinsi termuda saat itu.
Tentunya, selama masa-masa itu, lagu kebangsaan Indonesia 'Indonesia Raya' secara resmi digunakan di wilayah Timor Leste atau Timor Timur, bukan lagi lagu 'Patria'.
Namun, perlawanan terus dilakukan rakyat Timor kelompok pro-kemerdekaan, di mana ribuan nyawa dilaporkan menjadi korban sepanjang masa-masa ini.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR