Advertorial

Inilah Lagu Kebangsaan Timor Leste, Diciptakan Francisco Borja da Costa, Sosok Aktivis yang Gugur saat Invasi Indonesia

Khaerunisa

Editor

Intisari-Online.com - Lagu berjudul 'Patria' menjadi lagu kebangsaan Timor Leste setelah bekas wilayah Indonesia ini memperoleh kemerdekaannya.

Seperti halnya di negara-negara lain, lagu kebangsaan Timor Leste ini dikumandangkan setiap momen penting negara, misalnya perayaan hari kemerdekaan atau ulang tahun referendum Timor Leste.

Contohnya pada 2019(sebelum pandemi Covid-19), ribuan orang hadir di Tasi Tolu ('Tiga Danau'), di luar Dili, Timor Leste, di malam hari ulang tahun Referendum Timor Leste, untuk merayakan ulang tahun ke-20 Pemungutan suara yang memberi kemerdekaan kepada Timor Leste tersebut.

Referendum Timor Leste digelar pada 30 Agustus 1999, pemungutan suara yang menunjukkan hasil bahwa mayoritas rakyat Timor Leste menolak berintegrasi dengan Indonesia.

Baca Juga: Masih Gagal Bergabung, Disebut 'Hanya' Ini Kunci Timor Leste untuk Tembus Jadi Anggota ASEAN

Diberitakan Pos Kupang (31/8/2019) melansir ABC News, dalam momen perayaan ulang tahun referendum tersebut, massa menyanyikan lagu kebangsaan, Patria -atau Tanah Air.

"Tanah air, tanah air, Timor Leste Bangsa kita,"

"Kemuliaan bagi orang-orang dan para pahlawan pembebasan kita," begitu arti sebagian syair lagi Patria yang dinyanyikan warga Timor Leste.

Lagu kebangsaan Timor Leste itu diciptakan oleh Francisco Borja da Costa, sosok pejabat Fretilin yang gugur di hari ketika Bumi Lorosae diinvasi pasukan Indonesia.

Baca Juga: Dihapus, Rilis Militer Perebutan Israel atas Kota Tua Yerusalem dalam Perang Enam Hari

Francisco Borja da Costa merupakan penyair sekaligus aktivis politik di Timor Leste

Di Fretilin, ia menjabat sebagai Sekretaris Informasi di komite nasional.

Selain lagu kebangsaan Republik Demokratik Timor Leste, Borja da Costa juga merupakan seorang penyair yang melahirkan berbagai karya.

Sebagian besar karyanya ditulis dalam bahasa tetum, bahasa asli Timor Leste dan kini bahasa nasionalnya.

Baca Juga: Manfaat Akar Ketumbar, Salah Satunya untuk Pengharum Masakan

Salah satu karya Borja da Costa yang paling terkenal adalah puisi berjudul "Um Minuto de Silêncio" (A Minute of Silence).

Menciptakan lagu 'Patria' yang terus dikumandangkan Timor Leste sebagai lagu kebangsaan, sosok ini terus dikenang oleh rakyat Timor Leste.

Bahkan, suara-suara untuk menuntut keadilan atas kematiannya masih terus terdengar.

Disebut, ia dibunuh di Dili oleh pasukan Indonesia pada tanggal 7 Desember 1975.

Baca Juga: Kegilaan Commodus, Kaisar Roma yang Membuat Pemerintahan Jadi Mengerikan dan 'Penuh Darah'

Borja da Costa masih muda, berusia 30 tahun, ketika terjadi invasi Indonesia di Timor Leste.

Invasi Indonesia yang juga didukung Amerika Serikat itu terjadi hanya beberapa hari setelah Fretilin mendeklarasikan kemerdekaan Timor Leste secara sepihak, pada 28 November 1975.

Sementara pada 30 November 1975, kelompok pro-integrasi dengan Indonesia juga mengumandangkan deklarasi yang dikenal sebagai Deklarasi Balibo.

Kemerdekaan Timor Leste yang diumumkan Fretilin pun tak bertahan lama, terlebih dengan kedatangan pasukan Indonesia ke Bumi Lorosae.

Baca Juga: Rumah Sakit Husada, RS untuk Kaum Miskin Hasil Saweran Warga Tionghoa

Lagu 'Patria' tetap menjadi lagu kebangsaan sampai Timor Leste diserbu dan dimasukkan ke dalam Indonesia.

Selama 24 tahun setelah invasi oleh Indonesia, seperti banyak diketahui, Timor Leste menjadi bagian wilayah Indonesia sebagai provinsi termuda saat itu.

Tentunya, selama masa-masa itu, lagu kebangsaan Indonesia 'Indonesia Raya' secara resmi digunakan di wilayah Timor Leste atau Timor Timur, bukan lagi lagu 'Patria'.

Namun, perlawanan terus dilakukan rakyat Timor kelompok pro-kemerdekaan, di mana ribuan nyawa dilaporkan menjadi korban sepanjang masa-masa ini.

Baca Juga: Tak Bisa Terus-terusan Mendukung Israel, Amerika Serikat Buka Kembali Konsulat Yerusalem untuk Palestina

Setelah akhirnya Timor Leste merebut kemerdekaannya melalui referendum, 'Patria' kembali diadopsi sebagai lagu kebangsaannya hingga kini.

Awalnya, lagu ini dinyanyikan secara eksklusif dalam bahasa Portugis, namun sekarang ada versi Tetum.

Berikut ini versi bahasa Tetum dari lagu 'Patria':

Pátria, Pátria, Timór-Leste, ita-nia Nasaun.Glória ba Povu no ba ita-nia eróis libertasaun nasionál.Pátria, Pátria, Timór-Leste, ita-nia Nasaun.Glória ba Povu no ba ita-nia eróis libertasaun nasionál.

Ita manán hasoru kolonializmu, ita hakilar:Hatuun imperializmu.Rai livre, Povu livre,Lae, lae, lae ba esplorasaun.

Bá oin hamutuk, laran-metin no barani.Halo funu hasoru imperializmuInimigu Povu hotu-hotu nian, to'o vitória finálLiu dalan revolusaun.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Negeri Jiran Mendadak Jadi Sorotan, Disebut Negara Asia Tenggara dengan Kasus Covid-19 Terparah dI ASEAN, Begini Kondisinya

Artinya dalam bahasa Indonesia:

Tanah Air, Tanah Air, Timor Timur Bangsa kita.Kemuliaan bagi orang-orang dan para pahlawan pembebasan kita.Tanah Air, Tanah Air, Timor Timur Bangsa kita.Kemuliaan bagi orang-orang dan para pahlawan pembebasan kita.Kami mengalahkan kolonialisme , kami menangis:turun dengan imperialisme !Tanah bebas, orang bebas,Tidak, tidak, tidak untuk eksploitasi.Marilah kita maju, bersatu, teguh dan bertekadDalam perjuangan melawan imperialisme,yang musuh dari orang-orang , sampai kemenangan akhir,maju ke revolusi.

Baca Juga: Gambar Peta Dunia HD dengan Perluasan Peta Politik Dunia Ini Bisa Dipelajari

(*)

Artikel Terkait