Hal ini tampaknya membuat marah para jemaah dan mendorong mereka untuk memotongnya khotbahnya saat dia sedang menyampaikan khotbah dan mengusirnya dari masjid.
Mengomentari apa yang terjadi padanya, Mufti Agung Yerusalem berusia 55 tahun itu mengatakan serangan terhadap dirinya saat memberikan khutbah bertujuan untuk mengobarkan kekacauan di dalam masjid.
“Tindakan tersebut tidak akan membuat kami menyimpang dari tujuan utama kami, yaitu melindungi Masjid Al Aqsa yang masih terus dilanggar oleh penjajahan Israel,” ujarnya.
Syekh Mohammad telah menjadi Mufti Agung Yerusalem sejak Juli 2006, ketika dia diangkat oleh Presiden Abbas.
Sebelumnya, dia pernah menjadi pengelola dan imam masjid Al Aqsa.
Dia adalah seorang kritikus yang secara pribadi membela Masjid Al Aqsa dari penjajah dan tentara Israel.
Syekh Mohammad menggantikan Syekh Ekrima Sa'id Sabri, yang dikabarkan dipecat oleh Presiden Abbas.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR