Sementara itu warga Mesir di sekolah, universitas dan di jalan akan sekali-sekali melaksanakan protes teratur mendukung Palestina, selama pengeboman itu, di bawah rezim yang saat ini membasmi semua itu.
Demonstrasi terakhir adalah 2017 ketika sekelompok aktivis, jurnalis dan murid universitas berkumpul di tangga Gabungan Jurnalis memprotes pemindahan kedubes AS ke Yerusalem.
Mereka dibekuk dan ditangkap, beberapa harus menjalani 2 tahun penjara.
Seberang Jalur Gaza adalah tempat kota Rafah, Mesir, dulunya pernah berdiri.
Baca Juga: Menguak Cara Kerja Terowongan Bawah Tanah Gaza yang Jadi Jalur Penyelundupan Senjata ke Tangan Hamas
Kota itu menjadi puing-puing oleh serangan militer Mesir melawan populasi lokal.
Setidaknya 10 ribu pasukan dipaksa melarikan diri dari rumah mereka.
Para "pejuang perlawanan" di media pemerintah telah diajak untuk dibicarakan sebagai teroris yang mendukung afiliasi Daesh lokal di Sinai, sisi perbatasan Mesir.
Nasib Sinai Utara menjadi pengingat apa yang mampu dilakukan pemerintah Mesir ke warga mereka sendiri.
Baca Juga: Luluh Lantak Akibat Konflik Israel dan Palestina, Joe Biden Janji Bangun Ulang Gaza, Ini Sarannya!
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR