Intisari-Online.com – Ketika dihadapkan pada serangan oleh kekuatan yang lebih tinggi, kunci untuk bertahan hidup terkadang terletak pada gerakan yang tidak terduga, atau tetap tidak terlihat.
Namun, kelangsungan hidup satu unit itu mungkin menjadi tidak relevan ketika sisa pasukannya dihancurkan.
Contoh hal tersebut seperti terjadi pada bulan Juni 1967, ketika Israel hampir menghancurkan total tentara Mesir di Semenanjung Sinai.
Dengan keterampilan dan juga keberuntungan, salah satu jenderal terbaik Mesir dapat menyelamatkan pasukannya, bahkan berhasil menyeberang ke Israel selama beberapa hari.
Perang dimulai ketika terjadi ketegangan antara Israel dan sekutu Mesir, Suriah selama musim semi tahun 1967.
Mesir memindahkan sebagian besar tentaranya ke Semenanjung Sinai untuk menghadapi Israel dengan: 100.000 tentara, 950 tank, dan 1.100 pengangkut personel lapis baja.
Seperti dalam perang sebelumnya, orang Mesir memang melebihi jumlah orang Israel, tetapi dalam kualitas peralatan mereka hampir setara, dan orang Israel jelas memiliki keunggulan dalam pelatihan dan kepemimpinan.
Kedua belah pihak pun tahu medan perang secara dekat.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR