Intisari-online.com - Terowongan 'metro' di bawah tanah kota Gaza mulai digunakan kira-kira 15 tahun lalu.
Terowongan itu kini menjadi jalur sibuk memindahkan banyak barang.
Termasuk kebutuhan warga sipil yang bisa dijual, dan juga selundupan senjata.
Awalnya terowongan itu dibangun di perbatasan dengan Mesir untuk menyelundupkan senjata ke Gaza di bawah pengawasan pasukan perbatasan IDF.
Namun dengan sangat cepat terowongan juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan warga.
Setelah Israel menarik diri dari Gaza, jumlah terowongan untuk penyelundupan melompat dari beberapa lusin sampai ratusan.
Semakin banyak warga Gaza terlibat dalam bisnis ini.
Pajak yang diterapkan oleh pemerintah Hamas untuk impor ini adalah sumber utama penghasilan mereka.