John D Rockefeller, Orang Terkaya Amerika Sepanjang Sejarah, Ternyata Inilah Mimpinya saat Berusia 16 Tahun

Khaerunisa

Editor

Dikenal sebagai orang terkaya sepanjang sejarah Amerika dan berhasil membangun yayasan filantropi dunia, ini kisah hidup J D Rockefeller
Dikenal sebagai orang terkaya sepanjang sejarah Amerika dan berhasil membangun yayasan filantropi dunia, ini kisah hidup J D Rockefeller

Intisari-Online.com - John D Rockefeller dikenal sebagai seorang filantropis dan salah satu orang terkaya di dunia.

Bahkan, ia disebut sebagai orang terkaya Amerika sepanjang sejarah.

Kekayaan John D Rockefeller konon empat kali lebih besar dari Bill Gates sekarang.

Namanya mungkin tak asing bagi banyak orang, terutama nama belakangnya 'Rockefeller'.

Baca Juga: Sisi Gelap dan Mengejutkan Keluarga John D Rockefeller, Miliarder 'Dermawan Medis' Sepanjang Sejarah

Tak heran, pasalnya nama tersebut dijadikan sebagai nama yayasan filantropi yang telah mendukung berbagai kegiatan kemanusiaan, terutama di bidang penelitian dan pendidikan medis, yaitu Rockefeller Foundation.

Rockefeller Foundation sendiri merupakan yayasan kemanusiaan yang berbasis di AS yang didirikan oleh John D Rockefeller.

Nama 'Rockefeller' juga sering dikaitkan dengan berbagai teori konspirasi, termasuk yang terbaru teori konspirasi virus corona.

Dikenal sebagai orang terkaya sepanjang sejarah Amerika dan berhasil membangun yayasan filantropi dunia, kisah hidup J D Rockefeller bisa dijadikan inspirasi.

Baca Juga: Tak Kalah dengan Rockefeller Foundation, Inilah Yayasan Filantropi Atlantik yang sempat Dirahasiakan 15 Tahun Lamanya, Pendirinya Hidup Hemat hingga Menghindari Pajak

Sejak usia muda, John D Rockefeller telah memiliki impian yang tak main-main.

Mimpinya adalah menghasilkan 100.000 dolar dan hidup sampai 100 tahun.

Membawa impian itu dalam hidupnya, John D Rockeffeler pun berhasil menjadi miliarder pertama AS, dengan kekayaan senilai hampir 2% dari perekonomian nasional.

Bahkan, pada tahun 1913, kekayaan pribadinya diperkirakan mencapai $ 900 juta, yang hampir 3% dari PDB AS sebesar $ 39,1 miliar tahun itu.

Baca Juga: Menang di Ekspor Minyak Bumi, Terkuak Mengapa Ekonomi Timor Leste Masih Terseok-seok

Disebut, itu adalah puncak kekayaan bersihnya, dan jumlahnya US $ 423 miliar (dalam dolar tahun 2020; disesuaikan dengan inflasi).

John D Rockefeller tetap menjadi orang terkaya di AS dan dunia sampai tutup usianya, bahkan bisa dibilang sepanjang sejarah.

Pencapaiannya itu tak lepas dari kerja keras dan didikan orangtuanya. Ia telah memulai kehidupan kerjanya di usia 16 tahun setelah menyelesaikan kursus sepuluh minggu di bidang akuntansi.

Keinginannya untuk hidup 100 tahun pun hampir terpenuhi. Ia meninggal dunia pada 23 Mei 1937, kurang dari 2 bulan sebelum ulang tahunnya yang ke-98.

Baca Juga: Pantas Saja Minim Korban di Israel, Selain Dilindungi Iron Dome, Ternyata Begini Cara Rakyat Israel Bersembunyi dari Gempuran Hamas

Selain terasah kemampuannya di bidang akuntansi dengan pendidikan yang ia tempuh, karakter Rockefeller juga terbangun berkat didikan sang ayah.

Konon ayahnya mengungkapkan: “Saya menipu setiap anak laki-laki saya setiap ada kesempatan. Saya ingin membuat mereka 'jeli'."

John D, Rockefeller yang lahir tepat di kota bernama Richford, New York, pada 8 Juli 1839 ini telah menjadi miliarder pertama di Amerika di usia muda dan menikmati kesuksesannya untuk seumur hidupnya.

Pada usia 20-an, ia telah memulai beberapa kemitraan bisnisnya memusatkan bisnis itu pada penyulingan minyak.

Baca Juga: Pengadilan Josef Fritzl, Sekap Anaknya Sendiri, Elisabeth, Selama 24 Tahun Hingga Lahirkan 7 Anak

Rockefeller mendirikan Perusahaan Minyak Standar pada tahun 1870. Dia menjalankannya hingga tahun 1897, dan tetap menjadi pemegang saham terbesarnya.

Dia pensiun di akhir usia 50-an dan menghabiskan 40 tahun terakhir hidupnya menikmati kesuksesannya, terutama melalui serangkaian properti luar biasa seperti Kykuit, rumah enam lantai yang dibangun di perkebunan Westchester County.

Selain itu juga rumah liburan 100 kamar bernama The Eyrie di Gunung Desert Island, Maine.

Dia juga memiliki rumah besar di West 54th Street di New York, situs yang sekarang ditempati oleh Museum of Modern Art yang didirikan oleh cucunya, Abby Rockefeller.

Pada 1930-an, putranya, John D Jr, juga membangun Rockefeller Center yang terkenal yang terdiri dari 19 gedung pencakar langit di Manhattan.

Baca Juga: Kini Jadi Destinasi Wisata Baru, Dulu Perbatasan Indonesia Timor Leste Diakui Warga Perbatasan Bikin Mereka Malu, Kok Bisa?

Tetapi warisan sejati dari orang terkaya itu adalah filantropi luar biasa, ia memberikan lebih dari 1 miliar dolar untuk tujuan-tujuan mulia.

Dia bahkan disebut sebagai dermawan medis terbesar dalam sejarah.

Rockefeller Foundation yang didirikannya, merupakan organisasi yang terkenal di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia, dengan berbagai kontribusinya pada kemanusiaan.

Meski begitu, yayasan ini juga tak luput dari kritik akibat sejumlah program yang didanainya.

Baca Juga: Ternyata Militer Indonesia PunyaIron Dome versi TNI AU Sendiri, Bertugas Lindungi Ibu Kota Jakarta!

Kritik yang datang kepada yayasan tersebut misalnya menyangkut pendanaan dalam program eugenika di Amerika Serikat serta Revolusi Hijau.

Eugenetika adalah filosofi sosial yang berarti memperbaiki ras manusia dengan membuang orang-orang berpenyakit dan cacat serta memperbanyak individu sehat.

Sementara Revolusi Hijau adalah sebutan tidak resmi yang dipakai untuk menggambarkan perubahan fundamental dalam penggunaan teknologi budidaya pertanian.

Itulah sekelumit kisah hidup orang terkaya Amerika sepanjang masa, John D Rockefeller, juga pendiri yayasan kemanusiaan ternama Rockefeller Fondation.

Baca Juga: Pantas Israel Setuju Gencatan Senjata, Lebih dari 2.000 Roket Hamas Sukses Jebol Iron Dome, 12 Orang Dilaporkan Tewas

(*)

Artikel Terkait