Asosiasi Hak Sipil di Israel menyerukan komisi penyelidikan negara atas "sebuah [dugaan] pelanggaran terang-terangan terhadap dua prinsip dasar hukum humaniter dan hukum pidana internasional."
Pemerintah Israel menyatakan penyesalan atas serangan 30 Juli tersebut, sementara Kementerian Luar Negeri AS menyatakan rasa prihatin dan merasa bersalah.
Ribuan warga Lebanon menggencarkan aksi demonstrasi di depan markas PBB di Beirut.
Saat itu mereka meneriakkan sumpah serapah untuk AS dan Israel dan nyatakan dukungan penuh untuk Hizbullah.
Perdana Menteri Lebanon saat itu Fouad Sinora mengecam aksi Israel.
Ia langsung membatalkan pembicaraan dengan Kementerian Luar Negeri AS yang sudah dikenal menjadi sekutu terkuat Israel.
"Tidak ada urang di pagi muram ini untuk diskusi apapun selain gencatan senjata tanpa syarat dan investigasi internasional untuk pembantaian Israel," ujarnya dalam siaran televisi di negaranya.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR