Intisari-online.com -Israel adalah sebuah negara yang didirikan sejak Perang Dunia Kedua usai.
Namun dengan cepat Israel tumbuh menjadi negara yang maju.
Bahkan negara itu berubah menjadi negara mematikan dengan militernya yang terus bergerak menekan Palestina.
Terlepas dari konflik di Gaza, kemampuan militer Israel memang mengherankan.
Baca Juga: Terang-terangan Dukung Penggempuran Palestina, 5 Negara Ini Rutin Pasok Senjata ke Israel
Sejarah mencatat Israel pernah hancurkan 5 pesawat tempur andalan Rusia yang legendaris.
Saat itu adalah 30 Juli 1970, ketika Angkatan Udara Israel meledakkan lima jet tempur MiG-21 milik Uni Soviet dari langit.
Semua dilakukan hanya dalam waktu tiga menit.
Hal itu bermula setelah Israel berperang dalam Perang Enam Hari tahun 1967.
Baca Juga: Serangan Israel pada sekutunya, Kapal USS Liberty dalam Perang 'Enam Hari' Arab-Israel
Israel unggul, menyebabkan Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser akhirnya memilih menghadapi Israel.
Pertempuran itu terjadi dalam pertempuran terbuka Perang Atrisi 1967-70.
Israel berhasil memenangkan Perang Enam Hari dengan Angkatan Udara Israel (IAF).
Selanjutnya IAF berencana menggunakan F-4 Phantom buatan Amerika Serikat untuk serangan udara balasan ke Mesir.
Baca Juga: Unit Mesir Ini Lolos dari Kehancuran pada Tahun 1967 dengan Menyerang Israel di Semenanjung Sinai
Nasser kemudian beralih ke musuh AS, Uni Soviet.
Uni Soviet saat itu terkenal memiliki jaringan pertahanan udara yang hebat.
IAF bisa mengalahkan pesawat terbang Mesir, tapi radar pelacak rudal Soviet (SAM) SA-2 dan SA-3 menjatuhkan beberapa pesawat IAF dan mengancam operasi udara Israel.
Kedua pihak awalnya tidak ingin bersentuhan dan hindari satu sama lain.
Sayangnya, Soviet mencegat serangan Israel dan merusak A-4 Skyhawk Israel menggunakan rudal udara.
Kejadian itu tercatat pada 25 Juli 1970.
Israel akhirnya memutuskan Soviet perlu diberi pelajaran.
IAF memantau komunikasi Soviet dengan operator radio Israel berbahasa Rusia.
Mereka pun meluncurkan Operasi Rimon 20, yang menjadi perangkap tikus udara.
"Rencananya cukup sederhana," tulis sejarawan Shlomo Aloni.
"Empat Mirage akan diterbangkan untuk mengintai area terbang Mig-21 Soviet."
"Setiap pasang Mirage bersenjata akan terbang sangat dekat satu sama lain."
Baca Juga: Militer Israel Bunuh Komandan Militan dalam Serangan Udara di Gaza
Tujuannya untuk mensimulasikan pada layar radar pengintaian Mirage tidak bersenjata.
Kemudian ada beberapa pesawat Phantom dan Mirages bersembunyi di ketinggian rendah di luar jangkauan radar Mesir, menunggu menerkam Soviet.
Kamis sore 30 Juli, Soviet pun masuk ke dalam jebakan itu.
Dua puluh empat MiG-21 segera mencegat pesawat pengintai palsu.
Siapa sangka, dua pengintai palsu berubah menjadi 16 jet Phantom dan Mirage III.
Akhirnya dalam tiga menit saja, lima MiG-21 ditembak jatuh.
Dua MiG ditembak jatuh oleh Phantom, dua oleh Mirages, dan satunya dibunuh secara gabungan.
Mengejutkannya, beberapa orang Mesir menertawakan kegagalan pihak Soviet.
Baca Juga: Hamas Belum Juga Binasa, Benjamin Netanyahu: Israel Akan Terus Menyerang Jalur Gaza
Akibatnya Nasser terpaksa mengeluarkan larangan tertawa bagi yang menertawakan instruktur Rusia di skuadron.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini