Di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, kisah kedigdayaan pertanian Israel malah memberikan dampak luar biasa sekembalinya seorang pria dari negara tersebut.
Yance Maring, nama pria tersebut, berhasil menerapkan ilmu pertanian yang didapatnya di Israel di kampung halamannya.
Berkat sistem irigasi tetes yang dipelajarinya di Israel, Yance berhasil menggarap lahan kritis nan kering menjadi lahan yang produktif.
"Ketika kembali, saya melihat kondisi NTT kususnya Sikka kurang lebih sama dengan Israel, bahkan di sana masih lebih kritis kondisinya," tutur Yance, Kamis (18/3/2021), seperti dikutip dari Kompas TV.
Hanya saja klaim tentang keberhasil dari teknologi pertanian Israel tidak selamanya berjalan tanpa cacat.
Pada akhir Oktober 2012, produk hasil pertanian Israel diklaim sebagai salah satu yang paling beracun di dunia.
Bahkan produk pertanian mereka mengandung senyawa dengan medil bromida yang sangat beracun untuk digunakan.
Dengan jumlah mencapai 3,5 ton per kilometer persegi, penggunaan pestisida dalam pertanian Israel menjadi salah satu yang tertinggi di dunia.
Baca Juga: Terlalu Banyak Sesumbar, Rencana Netanyahu untuk Israel dan Palestina Disebut Telah Gagal Total
KOMENTAR