Intisari-online.com -Eskalasi serangan dari Israel ke Palestina dan jalur Gaza terus meningkat sampai sekarang.
Namun, dukungan ke Israel nyatanya juga ada.
Salah satunya diberikan oleh negara Jerman.
Dikutip dari Anadolu Agency, Kanselir Jerman Angela Merkel Senin 17/5/2021 berbincang dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membahas konflik tersebut.
Baca Juga: Daftar 'Demo' Seputar Konflik Israel-Palestina, Ada Puluhan Tapi Hanya 3 yang Dukung Israel
"Kanselir sekali lagi mengutuk serangan roket lanjutan ke Israel dari Gaza dan meyakinkan Perdana Menteri tentang solidaritas pemerintah Jerman," kata juru bicara Merkel Steffen Seibert.
Alih-alih mengkritik, Merkel justru mengatakan Israel berhak menyerang Palestina.
Ia tidak mengatakan apapun mengenai penggunaan kekuatan dan serangan udara yang tidak seimbang di Gaza, atau tewasnya 200 warga Palestina termasuk 59 anak-anak.
"Kanselir menegaskan hak Israel untuk mempertahankan diri dari serangan itu," kata Seibert.
Baca Juga: Misteri Masjid Al Aqsa, Pemicu Konflik Israel dan Palestina yang Bertahun-tahun Hening
Koalisi Merkel telah menjadi pendukung kuat bagi Israel, dan menurut Merkel Jerman memiliki tanggung jawab khusus untuk keamanan Israel atas dosa masa lalu genosida Nazi terhadap orang Yahudi di Perang Dunia Kedua.
Sejak pekan lalu, eskalasi serangan dari Israel ke Palestina meningkat pesat.
Tercatat setidaknya 200 warga Palestina tewas, termasuk 59 anak-anak dan 35 wanita.
Korban luka-luka ada lebih dari 1.305 orang dan puluhan bangunan hancur atau rusak akibat serangan Israel.
Sementara itu jumlah korban dari Israel adalah sebanyak 10 orang yang tewas oleh tembakan roket dari Jalur Gaza.
Ketegangan dimulai ketika di Yerusalem Timur sejak pertengahan Ramadan lalu Israel mengusir warga Palestina yang tinggal dan bermukim di Sheikh Jarrah.
Selanjutnya hal tersebut menyebar menjadi serangan bersenjata dengan Israel menyerang jamaah umat Muslim Palestina yang beribadah di Masjid al-Aqsa.
Yerusalem Timur diduduki oleh Israel selama Perang Arab-Israel 1967.
Israel juga mencaplok seluruh kota tahun 1980, tapi tindakan tersebut tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Meski begitu dunia terutama negara Barat tidak pernah cukup jelas dalam mengecam aksi Israel atas Palestina.
Seperti tahun 2014 lalu Jerman di bawah pimpinan Angela Merkel menyebutkan langkah mengakui Palestina adalah langkah yang salah.
Jerman juga tidak akan ikut-ikutan mengakui Palestina, tidak seperti sejumlah parlemen di Eropa.
Merkel menjadi tokoh yang kontroversial saat itu tapi keputusannya wajar karena Jerman dikenal sebagai sekutu terdekat Israel di wilayah Eropa.
”Kita melihat betapa sulitnya itu (solusi dua negara), jadi kita juga percaya bahwa pengakuan sepihak negara Palestina tidak akan menggerakkan langkah maju ke arah tujuan itu,” ujar Merkel, seperti dikutip Al Arabiya, semalam.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini