Intisari-Online.com -erangan Israel di masjid Palestina yang terletak di Yerusalem Timur menyebabkan kekerasan terburuk yang terjadi dan merenggut 100 kematian.
Tetapi, pertanyaannya adalah apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa?
DIlansir dariExpress, Jumat (14/5/2021), Palestina dan Israel telah memulai babak baru kekerasan dengan perdebatan marak yang beredar tentang siapa yang memulai babak penyerangan terakhir ini.
Polisi Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur pada Senin pagi ketika orang-orang Israel garis keras bersiap untuk berparade melalui Kota Tua dalam pawai pengibaran bendera tahunan.
Israel sekarang telah mengumumkan keadaan darurat di pusat kota Lod setelah kerusuhan oleh orang Arab Israel, ketika konflik antara pasukan Israel dan militan Palestina meningkat.
Pasukan kini telah dikirim dan sekarang bertempur di Gaza.
Petugas polisi dilaporkan menembakkan peluru berlapis karet, gas air mata, dan bom ke kerumunan pengunjuk rasa Palestina
Orang Palestina kemudian membalas dengan melemparkan batu ke arah polisi Israel.
Setidaknya 40 tenaga medis Palestina tewas dalam konflik ini, 10 di antaranya adalah anak-anak.
Konflik Israel-Palestina menyisakan sebuah pertanyaan, kenapa Palestina tidak diakui sebagai negara?
Mengutip artikel Kompas.com pada 17 Juli 2020, tidak ada alasan valid kenapa Palestina tidak diakui sebagai negara.
Melansir History, lebih dari 135 negara anggota PBB telah mengakui Palestina sebagai negara merdeka.
Artinya, sekitar 82 persen populasi dunia secara resmi mengakui Palestina sebagai negara, tetapi sekitar 50 negara di dunia tidak mengakuinya.
Mengutip A History of the Israeli-Palestinian Conflict (1994) karya Mark Tesser, negara-negara yang mengakui Palestina antara lain Uni Soviet, China, India, Yugoslavia, Sri Lanka, Malta, dan Zambia.
Indonesia termasuk salah satu negara yang mengakui negara Palestina.
Lalu negara-negara yang tidak mengakui Palestina antara lain Israel, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Italia, Perancis, Spanyol, Kanada, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru dan lain-lain.
Negara yang paling tidak mau mengakui Palestina sebagai negara adalah Israel.
Melansir Vox, konflik Israel-Palestina bermula dari bangsa Yahudi yang ingin mendirikan negara Israel dan bangsa Palestina yang ingin mendirikan negara Palestina.
Keduanya ingin mendirikan negara di wilayah yang sama sehingga muncul konflik.
Amerika Serikat dan kebanyakan negara-negara Barat tidak mengakui Palestina sebagai negara karena lebih mendukung Israel.
Melansir Institute for Policy Studies, ada hubungan erat antara Amerika Serikat dan Israel.
(*)
Hampir semua negara Barat bersama Amerika Serikat mendukung Israel untuk mendirikan negara.