Penulis
Intisari-Online.com - Tagar #PrayforPalestina menjadi trending topic di seluruh dunia.
Hal ini berkaitan dengan bentrokan besar-besaran antara polisi Israel dengan warga Palestina selama beberapa hari terakhir.
Sedihnya, bentrokan itu terjadi di dalam area Masjid Al-Aqsa, situs suci untuk tiga agama besar, Yahudi, Kristen, dan Islam.
Saat itu, bentrokan terjadi di akhir-akhir bulan suci ramadhan.
Dari bentrokan itu, puluhan warga Israel yang tengah beribadah di Masjid Al-Aqsa terluka.
Bahkan beberapa tewas di tangan polisi Israel.
Nah, kondisi ini membuat marah seisi dunia. Di mana banyak negara yang mengecam tindakan keji Israel dan meminta mereka berhenti.
Namun bukannya mundur setelah dikecam seisi dunia, Israel malah menyerang Jalur Gaza dengan membabi-buta.
Dilansir dari24h.com.vn pada Jumat (14/5/2021), ancaman perang penuh meletus pada pagi hari ini ketika tentara Israel dengan ganas mulai menyerang posisi Hamas di Jalur Gaza.
Hamas menanggapi dengan peluncuran roket dari Gaza.
Sementara militer Israel mengumumkan bahwa artileri melepaskan tembakan dengan ganas.
Tapi warga yang tinggal di Gaza, yang dekat dengan perbatasan dengan Israel, mengatakan mereka belum melihat pasukan Israel memasuki pemukiman tersebut.
Hanya saja ada serangan artileri sengit bersamaan dengan serangan udara.
Tentara Israel (IDF) mengumumkan saat fajar pada 14 Mei: "Militer dan angkatan udara Israel menyerang Jalur Gaza"."
Namun IDF kemudian mengoreksi bahwa tidak ada tentara yang hadir di Gaza.
Menurut New York Times, ada serangan darat terbatas pada penembakan artileri Israel dari dalam wilayah tersebut.
Beberapa menit kemudian, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan: "Saya mengatakan bahwa kami akan memaksa Hamas untuk membayar harga yang sangat tinggi."
"Kami telah melakukannya dan akan melanjutkan dengan intensitas. Kampanye ini akan berlanjut. Selama diperlukan".
Sementara Juru bicara Hamas Abu Obeida mengatakan kelompok itu tidak takut dengan serangan infanteri Israel.
Dia mengatakan ini hanya akan membantu Hamas menghancurkan atau menangkap tentara Israel hidup-hidup.
Tidak jelas apakah militer Israel akan meluncurkan kampanye darat untuk menghancurkan peluncur roket Hamas atau sebagai bagian dari rencana untuk menguasai Gaza.
Pada 13 April 2021 lalu, Israel memobilisasi 9.000 cadangan dan meningkatkan pasukannya di perbatasan, sebelum kampanye darat dimulai.
Sementara itu, setidaknya tiga roket diluncurkan ke arah Israel dari negara tetangga Lebanon.
Media lokal mengatakan bahwa faksi pro-Hamas Palestina meluncurkan roket, bukan pasukan Hizbullah di negara yang berpartisipasi dalam konflik tersebut.
Pada malam 12 Mei 2021, Hamas mengusulkan gencatan senjata setelah menembakkan 1.600 roket ke wilayah Israel.
Hal ini membuatNetanyahu marah dan siap melakukanperang habis-habisan yang ditentangkomunitas internasional.
Kini seluruh dunia tengah berusaha menekan serangan Israel ke Jalur Gaza. Takut jika perang di dua negara semakin meluas.