Penulis
Intisari-Online.com - PemeranWonder Woman, Gal Gadot, mendapat kritik tajam atas tweetnya terkaiteskalasi kekerasan di Israel dan Palestina.
Aktris Israel dan mantan Miss Israel itu mengunggah tulisan yang berisikan pernyataannya.
"Israel layak untuk hidup sebagai negara yang bebas dan aman," tulisanya seperti dilansir dari BBC pada Jumat (14/5/2021).
Lalu ia menambahkan: "Tetangga kita berhak mendapatkan hal yang sama."
Wanita berusia 36 tahun itu mengaku hatinya hancur karena negarana sedang berperang.
Gal Gadot juga mengkhawatirkan keluarganya, teman-temannya, hingga warga Israel lainnya.
"Saya berdoa untuk para korban dan keluarga mereka."
"Saya berdoa agar permusuhan yang tak terbayangkan ini berakhir, saya berdoa agar para pemimpin kita menemukan solusi agar kita bisa hidup berdampingan dengan damai.
"Saya berdoa untuk hari-hari yang lebih baik."
Tak lama setelah Gal Gadot menggunggah tweet itu, dia mendapa kritik tajam.
Ini karena mayoritas orang-orang di seluruh dunia mendukung Palestina dan mengkritik sikap Israel yang menyerang umat Muslim di Palestina.
Ada pro dan kontra memang terkait tweet Gal Gadot.
Apalagi mengingat pada masa mudanya, diamenyelesaikan dua tahun dinas wajib militer Israel.
Pernahmenjadi pelatih
Israel memang mewajibkan pria dan wanita untuk melakukan wajib militer.
Jadi, tidak heran jika para wanita Israel sudah terbiasa bertempur dan mahir menggunakan senjata.
Bahkan 51% daripara perwira IDF (Pasukan Pertahanan Israel atau Israel Defense Force) adalah seorang wanita.
Bahkan tentara wanita Israel juga tidak kalah hebatnya dengan tentara prianya.
Di mana mereka bisa menduduki jabatan militer penting hingga terkadang memiliki kemampuang melebihi tentara pria.
Dan di antara tentara wanita itu, adaaktis HollywoodGal Gadot.
Bisa dipastikan bahwaGal Gadot adalah personel militer Israel yang terlatih baik (well trained).
Tak tanggung-tanggung,posisi Gal Gadot saat di IDF adalah seorang pelatih.
Oleh karenanya, dijamin wanita cantik inimahir menggunakan beragam senjata tempur, bertarung tangan kosong.
Bahkan selalu siap berperang kapan saja dan “selalu siaga”.