Penulis
Intisari-Online.com -Kompleks Masjid al-Aqsa merupakan tempat suci yang sangat dihormati oleh umat agama Islam, Yahudi, dan Kristen.
Bahkan untuk umat MuslimMasjid al-Aqsa begitu spesial.
Ini karena masjid ini adalah situs tersuci ketiga umat Islam setelah Masjid al-Haram di Mekah dan Masjid al-Nabawi di Madinah.
Hanya saja selama puluhan tahun, wilayah Yerusalem, khususnya Kompleks Masjid al-Aqsa menjadi rebutan dua negara.
Yaitu Israel dan Palestina.
Karena kawasan ini juga dianggap sucibagi umat Muslim Palestina dan orang Yahudi Israel.
Itulah membuat dua negara tetangga itu tak kunjung mendapat menemukan titik penyelesaian.
Apalagi ada desas-desus bahwa Israel mempunyai rencana berbahaya.
Hal itu disampaikanseorang pemimpin gerakan perlawanan Palestina Hamas,Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik Hamas, menurutTasnimnews yang dikutip dari sosok.grid.id pada Kamis (6/5/2021).
Pernyataan itu dia ucapkan pada saat sesiDewan Legislatif Palestina (PLC) di Jalur Gaza, tahun 2019.
Menurut Ismail Haniyeh, rezim Israel sedang berupaya melakukan tiga rencana berbahaya.
Dan tencana itumenargetkan Kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerussalem, Timur.
Salah satunyaterkait dengan ritual yang biasa dilakukan oleh umat Yahudi.
Sebenarnya ritual Yahudi itu telah dilarang berdasarkankesepakatan tahun 1967.
TapiHanyieh ingin penduduk Israel bisa melakukan ritual itu lagi secara terbuka.
Lalu rencana lainnya adalah pemerintahTel Aviv sedang berusaha untuk mengubah gagasan ibadah non-Muslim yang ditoleransi menjadi hak agama.
Ini karenaKompleks Masjid al-Aqsa terletak tepat di atas alun-alun Tembok Barat dan menjadi rumah bagi Kubah Batu dan Masjid al-Aqsa.
Selain itu, ada banyak persyaratan keras terkaitkompleks Masjid al-Aqsa dan itu membuat marah warga Palestina.
Padahal sesuaiperjanjian yang ditandatangani antara Israel dan pemerintah Yordania setelah pendudukan Israel di Yerusalem Timur, al-Quds, pada tahun 1967, segala bentuk peribadatan non-Muslim di kompleks tersebut dilarang.
Haniyeh menambahkan dia ingin warga Israel diizinkan masuk ke situs suci itu.
Tapi umat Islamdilarang masuk dan sembahyang di dalam situs. Khususnya didaerah Bab al-Rahma.
Padahal Bab al-Rahma, dengan gapura dengan nama yang sama, terdiri dari sebuah bangunan besar dan pelataran yang terletak di sebelah timur kompleks Masjid al-Aqsa.
Bangunan itu disegel oleh otoritas Israel pada tahun 2003 setelah mereka mengklaim itu digunakan oleh warga Palestina untuk kegiatan politik.
Padahal tidak ada sama sekali kegiatan politik di sana.
Tapi otoritas Israel tetap menutupnyahingga pemberitahuan lebih lanjut.