Intisari-Online.com - Coba lihat gambar di atas.
Menurut Anda, bangunan apakah itu?
Apakah itu rumah, gedung, atau bangunan lainnya?
Jika Anda menjawab salah satu jawaban di atas, maka Anda salah.
Sebab, bangunan yang ada di gambar di atas merupakanLarabanga, Masjid tertua di Ghana.
Walau terlihat sederhana, tak seperti masjid-masjid di negara lain,Larabanga adalah salah satu tempat paling suci dan paling dihormati di negara Afrika itu.
Dilansir dari thevintagenews.com pada Jumat (14/5/2021),Larabangaterletak di sebuah desa di distrik Gonja Barat, sebuah distrik di Wilayah Utara bagian barat laut Ghana.
Diyakini Larabanga dibangun oleh pedagang Moor selama masa perdagangan trans-Sahara di abad ke-13.
Bangunan ini adalah satu dari hanya delapan masjid di negara yang dibangun dengan cara ini (terbuat dari batu bata putih) dan telah lama menjadi situs ziarah bagi populasi Muslim Ghana.
Disebut sebagai “Mekkah Afrika Barat”, Larabangadibangun dengan lumpur dan alang-alang.
Serta memiliki dua menara tinggi berbentuk limas, satu untuk mihrab yang menghadap ke arah Mekah, membentuk fasad di timur, dan yang lainnya sebagai sebuah menara di sudut timur laut.
Larabanga ditopang oleh dua belas struktur berbentuk bulat, yang dilengkapi dengan elemen kayu.
Masjid ini memiliki empat pintu masuk, masing-masing untuk kepala desa, laki-laki, perempuan, dan muazin, yang memimpin adzan.
Menurut sebuah legenda, seorang pedagang Islam bernama Ayuba sedang melewati daerah tersebut.
Lalu dia menemukan sebuah batu mistik dan ketika berdiri di sebelahnya memutuskan untuk melemparkan tombaknya ke udara dan tidur di tempat itu mendarat.
Saat tidur, dia mendapat penglihatan yang memerintahkan dia untuk membangun sebuah masjid, dan keesokan paginya ketika dia bangun, dia menemukan bahwa fondasinya sudah ada di tempatnya.
Melihat ini sebagai pertanda dari Allah SWT, dia melanjutkan untuk menyelesaikan pembangunan Masjid.
Bahkan generasi sekarang menganggap Larabanga dibangun oleh Tuhan.
Sehingga penduduk desa telah membangun Masjid alternatif yang dapat mereka gunakan untuk beribadah atau beribadah setiap hari.
Sebuah Alquran kuno juga berada di dalam Masjid Larabanga, diyakini oleh penduduk setempat telah diberikan sebagai hadiah dari surga pada abad ke-17 kepada Yidan Barimah Bramah, Imam pada saat itu, sebagai hasil shalatnya.
Dipercaya juga bahwa jenazah Ayuba dikuburkan di bawah pohon baobab di sebelah masjid.
Masjid Larabanga telah mengalami perbaikanbeberapa kali sejak didirikan.
Setelah restorasi yang tidak tepat pada tahun 1970-an, Masjid Larabanga dinyatakan sebagai situs Warisan Dunia pada tahun 2001, dan sekarang terdaftar dalam daftar "100 Situs Paling Terancam Punah" dari Dana Monumen Dunia.