Digadang-gandang Hanya Jadi Konflik antara Umat Yahudi dan Islam, Padahal Umat Kristen Palestina Juga Jadi Korban Serangan Israel, Ini Buktinya

Mentari DP

Penulis

Konflik Palestina dan Israel.

Intisari-Online.com - Siapa yang tidak tahu konflik Israel dan Palestina?

Konflik ini sudah berlangsung selama puluhan tahun dan menjadi masalah dunia bersama.

Ini karena Israel melakukan serangan besar-besaran ke Palestina. Tepatnya ke Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Baca Juga: Katanya Jadi Kota Suci 3 Agama Besar, Nyatanya Umat Muslim Palestina Dicegat hingga Diserang Roket Saat Masuk ke Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa oleh Pasukan Yahudi Israel, 'Padahal Kami Hanya Mau Berdoa'

Aksi itu lantas mendapat banyak kecaman dari seluruh dunia. Salah satunya Indonesia.

Namun tidak semua orang Indonesia menyatakan kita harus terlibat dalam konflik itu.

Ada yang peduli. Ada juga yang tidak.

Apalagi ada anggapan konflik tersebut dianggap bukan konflik agama karena tidak semua penduduk Palestina beragama Islam.

Benarkah hal itu?

Merujuk pada sebuah artikel berjudul “Are All Palestinians Muslims?” di laman Institute for Middle East Understanding, ditemukan 93% penduduk Palestina beragama Islam yang sebagian besar Sunni.

Baca Juga: Dicap Saling Bermusuhan, Nyatanya Para Umat Muslim Bersatu untuk Selamatkan Orang Yahudi Selama PembantaianHolocaust, 'Tanpanya,Aku dan Ibuku Bisa Langsung Terbunuh'

Sementara sekitar 6% lainnya beragama Kristen.

Sejumlah kecil lainnya lagi merupakan Samaria (penganut awal Yudaisme) tinggal di Nablus, Tepi Barat.

Diketahui memang Yerusalem merupakan kota yang dianggap suci oleh tiga agama. Yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam.

Warga Palestina pun sering mengunjungi Kota Yerusalem yang jaraknya tidak seberapa jauh.

Tapi dibanding Yahudi dan Islam yang populasinya cukup banyak di kota Yerusalem, umat Kristen Palestina tidak begitu banyak.

Sebab umatKristen Palestina memang telah berimigrasi dalam jumlah yang cukup banyak dari Palestina.

Sebagian besar dari mereka pergi ke Amerika Serikat (AS), Amerika Tengah dan Eropa.

Inilah yang menyebabkan hampir seluruh penduduk Palestina beragama Islam.

Tapi adajuga sejumlah kecil penduduk Palestina bergama Yahudi.

Merujuk pada data CIA, datanya sebagai berikut:

- Tepi Barat: Muslim 75% (dengan Sunni mendominasi), Kristen dan lainnya 8%, Yahudi 17%.

- Jalur Gaza: Muslim 80,3% (juga didominasi Sunni) dan Kristen 0,7%.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Negara dengan Pengaruh Komunis Kuat, Ternyata Sejarah Islam di China Malah Sudah Berkembang Jauh Sebelum Terkena Pengaruh Komunis

Jadi, sebenarnya tidak tepat jika menyebut hanya umat Islam Palestina yang menderita akibat konflik Israel dan Palestina.

Sebab, umat Kristen Palestina juga menjadi korban serangan Israel.

Oleh karenanya, kunjungan Paus Fransiskus ke Yerusalem beberapa tahun lalu diduga untuk memperkuat umat Kristen di sana.

Paus datang tidak hanya dalam rangka misi perdamaian.

Tetapi juga melayani umat Kristen yang terperangkap di antara konflik dua agama lainnya.

Hal unik lainnya, sekitar 80% umat Kristen di Israel justru lebih dekat dengan umat Muslim Palestina dibanding umat Yahudi Israel.

Apalagi, sekitar 80 persen orang-orang Kristen di Israel merupakan orang Arab yang justru memiliki kedekatan lebih besar dengan Muslim Palestina dibandingkan dengan Yahudi Israel.

Sayangnya, kedekatan itu membuatlebih dari 50.000 orang Kristendi Tepi Barat dan Jalur Gaza tidak bisa seenaknya berkunjung ke Yerusalem.

Mereka harus mengurus izin yang begitu ribet.

Baca Juga: Bagikan Donasi Hampir Rp2 Miliar untuk 5 Negara Islam, Mesut Ozil Secara Khusus Kirim Ini untuk Umat Muslim Indonesia

Artikel Terkait