Intisari-Online.com - Dalam beberapa pekan terakhir, gejolak di sekitar Taiwan mencapai puncaknya setelah China berulang kali mendekati wilayah udara dan perbatasan laut Taipei.
China mengirim 25 pesawat militer ke 'zona identifikasi' pertahanan Taiwan.
Ada kekhawatiran besar bahwa Beijing secara militer akan memaksa Taiwan untuk bersatu kembali dengan China daratan di bawah Presiden Xi Jinping dan kebijakan 'Satu China' negara itu.
Taiwan, yang didukung oleh AS dan Jepang, telah mengalami konflik berkepanjangan dengan Beijing sejak pemerintah terpisah didirikan di pulau itu setelah Perang Saudara Tiongkok pada tahun 1949.
Taiwan memiliki pemimpin yang dipilih secara demokratis dan dengan keras menentang reunifikasi dan pemerintahan totaliter Beijing.
China bersikeras bahwa Taiwan menjadi bagian darinya yang tidak dapat dipisahkan dan China akan mempertahankan hal itu sampai kapan pun.
Selain AS dan Jepang, Australia merupakan salah satu negara yang mendukung Taiwan.
Namun, China menganggap langkah Australia tersebut sebagai tindakan ikut campur dan mengancam akan menyerang negara itu.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR