Perubahan yang begitu kentara yakni, masyarakatnya yang kehilangan harapan.
Layanan publik Timor Lorosa'e menjadi berantakan.
Industri pariwisata telah dibungkam oleh menteri yang tidak thu caranya memajukan atau tidak mau menerima nasihat kecuali jika itu menguntungkan diri mereka sendiri.
Dan selain dari beberapa perkebunan kopi kecil, tidak ada aliran pendapatan yang perlu diperhatikan.
Setelah sumur minyak mengering, tidak akan ada apa-apa.
Mungkin yang terburuk dari semuanya adalah bahwa setelah membayar $ 650 juta pada tahun 2018 kepada Shell dan ConocoPhillips untuk membeli saham mereka di ladang minyak dan gas Greater Sunrise yang dioperasikan oleh Woodside Petroleum Australia, saham Timor Lorosa'e bernilai nol.
Kesepakatan itu adalah langkah pertama dalam rencana besar yang dibuat oleh pahlawan kemerdekaan dan mantan perdana menteri dan presiden Xanana Gusmao untuk membangun industri perminyakan dalam negeri.
Rencananya termasuk $ 450 juta untuk sebuah bandara dan jalan raya di pantai selatan yang jarang penduduknya.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR