Lalu, mengapa masjid?
Rencana ambisius ini adalah untuk menyapih orang-orang dari bahan bakar impor dan beralih ke teknologi hemat energi dan energi terbarukan.
Dengan bantuan para imam dan guru, masjid akan digunakan untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa mereka dapat menerapkan apa yang telah mereka pelajari di sana, untuk mengurangi tagihan energi mereka di rumah.
Menurut Badan Energi Internasional lebih dari 90% energi Maroko berasal dari luar negeri.
Tujuannya adalah untuk mendorong rumah tangga dan industri agar pada akhirnya meningkatkan kapasitas pembangkit listrik dari energi terbarukan menjadi 42% pada tahun 2020.
"Masjid bukanlah konsumen listrik yang besar: ada beberapa penerangan, beberapa pemanas air. Yang ingin kami lakukan adalah memberi tahu orang-orang," kata Mouline, direktur Badan Nasional Pengembangan Energi Terbarukan dan Efisiensi Energi, kepada CNN.
Di negara di mana penganut agama mayoritas, apa yang lebih baik untuk perubahan lingkungan daripada memulai dengan tempat ibadah?
Menteri Lingkungan Maroko, Hakima el-Haité, mengatakan bahwa Islam dapat memberikan kontribusi yang kuat dalam debat energi bersih:
“Sangat penting bagi negara-negara Muslim untuk kembali ke tradisi mereka dan mengingatkan orang-orang bahwa kita kecil sebagai manusia sebelum pentingnya bumi,” kata Hakima.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR