Intisari-Online.com - Rasa kantuk yang datang di waktu yang tidak tepat seringkali membuat kita kesal dan frustasi.
Misalnya, saat ada pekerjaan yang masih harus diselesaikan atau kegiatan yang masih harus diikuti.
Minum kopi biasanya menjadi cara yang dipilih sebagian orang untuk mengatasi masalah tersebut.
Namun, dengan minum kopi tak selalu berhasil menahan kantuk yang menyerang atau membuat mata tetap terjaga.
Baca Juga: Cara Anti Repot Keluarkan Suban dari Kaki, Mari Kita Coba Caranya
Ada berbagai kemungkinan mengapa hal itu bisa terjadi, yang berkaitan dengan bagaimana cara kopi mengatasi rasa kantuk.
Kemampuan kopi mengatasi rasa kantuk yaitu karena kandungan kafein yang ada di dalamnya.
Kandungan kafein yang ada di dalam kopilah yang bisa membuat rasa kantuk kita hilang.
Meski begitu, agar kafein bekerja di tubuh kita, bisa dipengaruhi beberapa hal, seperti berapa banyak jumlah kafein yang dikonsumsi dan kapan kita mengonsumsinya.
Baca Juga: Peduli Tubuhmu; Kenali Tanda Tubuh Kelebihan Asupan Vitamin A
Manfaat kafein dapat kita rasakan bila mengkonsumsi kafein dalam jumlah sedang, yaitu antara 200-300 mg kafein setiap harinya, yaitu setara dengan 3 gelas kopi.
Sementara kandungan kafein di masing-masing jenis kopi bisa berbeda-beda.
Kafein di dalam segelas kopi seduh diperkirakan sekitar 95 mg, sementara di dalam kopi instan 62 mg.
Lalu, di dalam segelas espresso sekitar 64 mg kafein, bahkan hanya ada 2 mg kafein di dalam kopi dekaf.
Kopi jenis apa yang kita konsumsi bisa mempengaruhi efeknya bagi tubuh kita.
Meski ada jumlah tertentu untuk kafein bisa berpengaruh bagi tubuh kita, tapi bukan berarti makin banyak makin efektif.
Justru apabila kita minum kopi berlebih bisa membuat kita merasa lelah dan tidak fokus, bukannya rasa kantuk hilang.
Beberapa gejala lain juga bisa terjadi akibat berlebihannya dosis kafein yang kita konsumsi yaitu adalah mual, nyeri kepala, pusing, merasa gelisah, dan gemetar.
Kapan kita mengonsumsi kopi juga bisa berpengaruh bagi keefektivannya membuat kita tetap terjaga.
Pasalnya, kafein akan diserap dan bersikulasi di dalam tubuh dalam waktu 30-60 menit setelah konsumsi, di mana efek ini akan bertahan hingga sekitar 6 jam.
Maka, jika kita baru minum kopi saat sedang ngantuk-ngantuknya, kemungkinan akan gagal membuat kita tetap terjaga, karena efek kopi baru bisa kita rasakan setelah 30-60 menit itu.
Waktu paruh dan lama kerja kafein juga dapat berbeda-beda pada setiap orang, tergantung pada metabolisme kafein di dalam tubuh seseorang.
Mengutip Kompas.com, Dr. Andreas Prasadja juga menyarankan kapan sebaiknya minum kopi jika tujuannya untuk tetap terjaga di shift malam.
Menurutnya, jika kerja shift malam, maka jangan minum kopi pukul dua atau tiga pagi, karena itu saat kita baru ngantuk-ngantuknya.
"Minumlah sebelum kerja shift, misalnya pukul sembilan malam,” terang Prasadja.
Hal tersebut juga dikatakan Prasdja, dilakukan agar pola tidur tidak terganggu: bisa terjaga di malam hari dan pada pagi harinya bisa tidur. Dengan mempertimbangkan efek kafein bisa membuat kita terjaga antara 9-12 jam.
Baca Juga: Minum Air Kunyit Hangat di Pagi Hari Saat Perut Masih Kosong Selama Seminggu, Ini 10 Manfaatnya!
Jika Anda terlanjur mengantuk sebelum minum kopi, mungkin bisa mencoba cara lain yang lebih efektif.
Mengutip Kompas.com, penulis Gregory Ferenstein, melakukan olahraga berintensitas tinggi seperti push up selama 30 detik efektif untuk menangkal kantuk.
Bahkan, dikatakan efeknya dua kali lipat lebih besar daripada kopi, dan tentunya lebih hemat.
Ferenstein memaparkan, ketika mengantuk dia mencoba mencari tempat untuk melakukan olahraga yang membuat kecepatan detak jantungnya meningkat hingga 70 persen. Bagi dia, angkanya mencapai 170 kali per menit.
"Olahraga yang biasa menjadi pilihan saya yaitu burpee (gabungan push up dengan lompat) sebanyak 20 kali atau mountain climber (posisi tubuh seperti push up dan kaki secara bergantian di angkat hingga menyentuh dada) sebanyak 40 kali," ujarnya.
Disebut, olahraga intensitas tinggi dapat memberikan efek meningkatkan rasa awas seperti yang dilakukan kafein pada kopi.
Bahkan, untuk menguji kebenaran teorinya, Ferenstrein melakukan percobaan dengan menggunakan 250 mg kafein dan melakukan olahraga.
Dia menemukan bahwa kemampuan kognitifnya secara keseluruhan meningkat sekitar 6 persen setelah minum kafein. Namun setelah melakukan olahraga kemampuan kognitifnya meningkat hingga 12 persen.
Dikatakan, satu-satunya keunggulan dari kopi adalah memberikan peningkatan pada ingatan jangka pendeknya sebanyak 26 persen, dibandingkan dengan 16 persen dari olahraga.
Penelitian tentang olahraga dan efek kognitif juga diungkapkan para peneliti dari Montreal Heart Institute, dengan percobaan yang melibatkan sejumlah orang dewasa yang diminta melakukan olahraga intensitas tinggi selama empat bulan.
Mereka menemukan bahwa olahraga intensitas tinggi memang dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik.
Kemampuan kognitif mereka, seperti kemampuan mengingat dan mengambil keputusan, meningkat secara signifikan.
Baca Juga: Wanita Ini Berhasil Turunkan Berat Badannya Hingga 54 Kg, Ini 3 Tips Sukses yang Dibagikannya!
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari