Intisari-Online.com - Kelompok terorisme ISIS kembali beraksi.
Kali ini ISIStelah mengeluarkan peringatan keras kepada Umat Kristen Mesir.
Bahkan ISIS membuatmenangkap dan mengeksekusi seorang umat Kristen Koptik dan dua orang anggota suku.
Semua aksi mengerikanitu mereka rekam dalam sebuah video dan menyebarkannya.
Dilansir dariexpress.co.uk pada Selasa (20/4/2021), dua orang anggota suku Mesir dan seorang umat Kristen Koptik itu ditangkap dandibunuh dengan tembakan di kepala.
Nabil Habashi Salama (62) adalah nama seorang umat Kristen Koptik yang dieksekusi oleh ISIS di Mesir.
Sebuah video yang dirilis pada hari Sabtu oleh kelompok teror tersebut menunjukkan militan berdiri di dekat Salama sebelum dia ditembak mati.
Kelompok jihadis dalam video tersebut mengklaim pembunuhan itu adalah peringatan bagi orang Kristen.
Ini terjadi karena mendukung tentara Mesir yang berjuang untuk menahan terobosan lebih lanjut oleh organisasi teror di negara itu.
Sementara dua orang suku Mesir juga terbunuh setelah ISIS mengklaim telah bertempur dengan pasukan Mesir.
Rekaman yang dirilis oleh kelompok teror Mesir yang terkait dengan ISIS menunjukkan seorang militan dengan wajah kabur dan AK-47 tersandang di dadanya.
Militan itu mengangkat jari telunjuknya ke langit dan memperingatkan Umat Kristen Mesir bahwa ini adalah harga yang Anda bayar untuk mendukung tentara Mesir.
Anggota militan itu kemudian mengangkat senapannya dan menembakkan satu peluru ke belakang kepala Salama.
Tampaknya ada dua teroris lain dalam video itu yang juga memegang senapan.
Video lain yang dirilis oleh kelompok jihadis menunjukkan eksekusi dua suku Mesir.
Para anggota suku dieksekusi dengan cara yang mirip dengan Salama, yaitu dengan tembakan di kepala.
Anggota suku ini juga dituduh berpihak pada angkatan bersenjata Mesir.
Diketahui Gereja Koptik di Mesir mengatakan bahwa Salama hilang sejak November lalu.
Diperkirakan bahwa dia diculik saat berjalan di sepanjang jalan Bir al-Abed oleh para jihadis di dalam mobil.
Seorang juru bicara Gereja Koptik mengatakan Salama telah terlibat dalam pembangunan kembali gereja-gereja yang dihancurkan oleh kelompok Islam di wilayah tersebut.
Juru bicara Gereja Koptik mengatakan Salama adalah orang yang menjaga iman sampai dia tewas dibunuh.
"Gereja menegaskan dukungannya yang teguh terhadap upaya negara Mesir dalam memadamkan aksi teror yang penuh kebencian."
Para jihadis ISIS telah melakukan pemberontakan jangka panjang di wilayah Sinai Utara Mesir sejak 2013.
Mereka telah menargetkan personel militer Mesir sejak militer menggulingkan Presiden Islam terpilih Mesir, Mohamed Morsi.
Kelompok jihadis ISIS juga telah menggunakan Semenanjung Sinai untuk menyerang di tempat lain di Mesir.
Salah satu serangan tersebut adalah pemboman sebuah kapel Kristen di sebelah katedral Koptik di Kairo pada tahun 2016.