Kendaraan dengan beban yang melebihi kapasitas muatan ini selain membahayakan juga berdampak buruk bagi kondisi jalan.
Gani menilai kendaraan ODOL yang melalui jalan dengan kontur basah dan tergenang dapat mempercepat usia dan kerusakan jalan.
Jika dibandingkan dengan Dubai misalnya, tidak akan ditemui kendaraan ODOL yang melintas di ruas-ruas jalan.
Artinya pengendara di sana sadar betul bahwa jika ingin mengangkut muatan yang berat dan besar otomatis akan beralih pada kendaraan truk kapasitas lebih besar dan dengan sumbu yang lebih banyak.
"Di sana itu ODOL tidak ada, tidak ada truk yang sumbu satu, itu muatannya di atas 8,2 ton, jadi beban sumbunya tidak melebihi dari 8,2 ton," jelasnya.
Lebih jauh dia mencontohkan, bahwa setiap kendaraan utamanya truk pengangkut pasti memiliki sumbu roda depan dan belakang.
Umumnya muatan barang itu akan bertumpu pada sumbu roda belakang kendaraan. Semakin banyak muatan yang diangkut otomatis akan semakin membebani sumbu roda tersebut.
Jika sumbu roda belakang hanya satu sementara muatan yang diangkut melebihi kapasitas akan menambah beban jalan.
"Pehitungan kemampuan perkerasan jalan berdasarkan sumbu yang satu yang paling berat dengan standar 8,2 ton," kata dia.
Baca Juga: 4 Keluarga Terisolir Gara-gara Akses Jalan Ditembok, Kini Terpaksa Lewat Got
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR