Informasi di atas lantas membuat Komisi Pariwisata dan Warisan Nasional Saudi (SCTH) melaksanakan penggalian arkeologi di situs bersejarah Asham.
Fase ini meliputi dimulainya kembali pekerjaan penggalian pada Hijriah 1402 (1982) dan pekerjaan arkeologi lainnya yang dimulai pada Hijriah 1407 (1987).
Penggalian ini menemukan fakta bahwa dulu kota Asham dikenal sebagai 'kota emas'.
Di mana kota ini menjadi salah satu pusat perdagangan dan tambang emas pada masa pra Islam.
Bahkan enurut anggota Dewan Shoura dan konsultan di SCTH, Ahmed bin Omar Al-Zailai, kota Asham menjadi salah satu situs arkeologi Islam penting Kerajaan.
Sebab, kota ini memiliki sejumlah besar prasasti tertulis dan berbagai macam dekorasi.
“Asham adalah kota Tihami Islam yang dikenal sejak zaman pra-Islam dan dihancurkan pada abad ke-5 (Hijriah)."
"Terletak 300 km di selatan Mekkah dan menghubungkan dataran Tihamah di barat ke pegunungan di timur."
“Asham memainkan peran komersial utama sebagai titik persimpangan bagi peziarah yang datang mengunjungi Mekkah dan pedagang yang berpindah antara Yaman, Hijaz, dan tambang emas,” tambahnya.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR