Intisari-Online.com – Duka mendalam masih dirasakan oleh keluarga Kerajaan Inggris atas berpulangnya Pangeran Philip, suami Ratu Elizabeth II.
Pangeran Philip yang bergelar Duke of Edinburgh berpulang pada Jumat (9/4/2021) lalu, dalam usia 99 tahun.
Saat ini, jenazahnya masih disemayamkan di Kastil Windsor.
Melansir BBC, Sabtu (10/4/2021), prosesi pemakaman rencananya akan digelar pada Sabtu (17/4/2021) pukul 15.00 waktu setempat, di Kapel St George yang ada di bagian halaman dari Kastil.
Bagaimana penghormatan yang diberikan oleh para Pangeran Inggris, Pangeran William dan Pangeran Harry, yang merupakan cucu Pangeran Philip?
Pangeran William dan Pangeran Harry selama ini dikenal memiliki karakter yang sangat berbeda.
Hal ini juga nampak pada cara mereka menyampaikan penghormatan pada Pangeran Philip, kakeknya yang baru berpulang beberapa hari lalu.
Pangeran William dikenal sebagai pribadi yang lebih tenang dan serius.
Sebaliknya, Pangeran Harry jauh lebih hangat meskipun perilakunya kerap mengundang kontroversi.
Sepanjang hidup, publik selalu membandingkan keduanya mulai dari pilihan pasangan sampai dengan cara mereka menyampaikan perasaan dukanya.
Pangeran William menyebut kakeknya sebagai pria yang luar biasa mengacu pada pengabdiannya pada Kerajaan Inggris.
Dikutip dari BBC, ia mengatakan, "Hampir seabad hidup kakek saya tergambar dalam pengabdiannya pada negara ini dan Commonwealth, pada istrinya dan sang ratu, dan kepada keluarga kami."
"Saya sangat beruntung, tidak hanya mendapatkan teladan namun juga merasakan langsung kehadirannya dalam hidup saya hingga dewasa, melalui momen indah maupun masa-masa sulit."
"Saya juga bersyukur istri saya punya kesempatan beberapa tahun untuk mengenalnya dan untuk segala kebaikan hati yang ditunjukkan kepadanya."
"Saya merasa sangat bersyukur akan kenangan khusus yang dimiliki anak-anak saya ketika kakek buyutnya menjemput untuk naik kereta kuda bersama dan menyaksikan sendiri ketertarikannya pada petualangan yang menular dan selera humornya yang jahil."
Suami Kate Middletone ini menambahkan akan melanjutkan kiprah kakeknya dengan mendukung Ratu Elizabeth II di masa mendatang.
Menurutnya, sikap itulah yang diinginkan oleh kakeknya dari dirinya sebagai orang terdekat pimpinan Kerajaaan Inggris.
Pesan dari putra sulung Putri Diana ini mencerminkan hubungan yang dekat sebagai cucu.
Namun pemilihan katanya menunjukkan pengalamannya akan peran Philip Mountbatten sebagai mentornya.
Ia merupakan seorang cucu yang kehilangan teladan sekaligus dukungan namun juga menyadari tanggung jawab yang harus dilanjutkan.
Sebagai ayah, ia juga merasakan kehilangan yang akan dialami oleh tiga anaknya dengan kepergian Pangeran Philip.
Pengeran Philip memang dikenal dekat dengan cucunya termasuk Pangeran William.
Secara sukarela, ia mengajukan diri menemani cucunya berjalan mengiringi peti mati Putri Diana, ibunya, beberapa tahun silam.
Menyadari beratnya beban dan pengalaman yang harus dijalani Pangeran William, ia dengan senang hati membantu agar hal itu bisa dilakukan.
Hal ini yang agaknya menjadi gambaran akan hubungan Pangeran Philip dengan cucu tertuanya ini.
Pesan Pangeran Harry lebih informal tapi tak kalah personal
Pangeran Harry juga memberikan penghormatan kepada kakeknya meski hubungan keduanya dikabarkan merenggang pasca pindah ke Amerika Serikat.
Kata-kata Harry jauh lebih informal, menggambarkan kepribadiannya yang lebih bebas dari kakaknya.
Dalam pernyataan terpisah, ia mendeskripsikan kakeknya sebagai pribadi yang otentik dengan pikiran yang tajam dan mempesona, salah satunya karena pemilihan katanya yang tak terduga.
"Dia akan dikenang sebagai pendamping terlama dari pimpinan monarki, prajurit yang dihormati, seorang pangeran dan seorang duke."
"Namun bagi saya, sama seperti banyak dari kalian yang kehilangan orang tercinta atau kakek selama masa tidak menyenangkan setahun belakangan, ia adalah seorang kakek; ahli barbekyu, ahli berkelakar yang melegenda, dan jahil hingga akhir masa hidupnya," katanya seperti dikutip dari CNN.
"Ia telah menjadi tonggak untuk Yang Mulia Ratu dengan pengabdian yang tak tertandingi, berada di sisinya hingga usia 73 tahun pernikahan, dan jika saya boleh menambahkan, saya tahu saat ini ia akan berkata kepada kita semua, dengan segelas bir di tangan, "Sudahlah, terbiasalah dengan itu semua'."
"Jadi dengan penekanan itu, Kakek, terima kasih untuk pelayanan dan pengabdian kepada nenek dan untuk selalu menjadi dirimu sendiri. Engkau akan sangat dirindukan namun selalu dikenang, oleh negara dan dunia. Meghan, Archie, dan Saya (begitu pula dengan calon cicit perempuanmu) akan selalu menyimpan tempat yang istimewa bagimu di hati kami," ujarnya.
Ia juga menutup pesannya di laman Archewell Foundation itu dengan istilah "Per Mare, Per Terram", yang artinya "Lewat Laut, Lewat Udara" moto angkatan laut Kerajaan Inggris.
Penutup ini menjadi penghormatan tersendiri akan karier militer kakeknya itu.
Pangeran Philip selama ini dikenal sebagai perwira angkatan laut tangguh sampai akhirnya melepas kariernya demi mendampingi Ratu Elizabeth II.
Pesan Pangeran Harry terasa lebih personal dengan sekelebat kenangan indah akan kakeknya.
Ia menyebutkan sejumlah momen keluarga yang dialaminya selama besar di bawah pendampingan Pangeran Philip.
Ia juga tak ragu menambahkan sejumlah karakter khas kakeknya yang mungkin bagi banyak orang lain terasa tidak menyenangkan.
Pilihan katanya dengan atribusi kakek dan nenek menunjukkan pesannya itu dirasakannya langsung.
Ungkapan itu hadir dari seorang cucu yang kehilangan dan bukan hanya formalitas publik belaka. (Sekar Langit Nariswari)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari