Kesalahan manusia yang bermacam-macam itu tercermin pada anyaman ketupat yang berselang-seling dan rumit.
Kalau ketupat kita belah, tampaklah isinya yang berwarna putih.
Nah, itulah cerminan hati yang putih bersih dan suci setelah kita memohon ampun dari segala kesalahan.
Bentuknya yang indah itu juga melambangkan kesempurnaan setelah umat Muslim menuntaskan ibadah puasanya selama sebulan.
Maka ketika kita mengantarkan hidangan ketupat dan ubo rampe-nya kepada sanak keluarga dan kerabat.
Secara simbolis kita menyatakan permohonan maaf sambil mengajak bersilaturahmi.
Indah, bukan?
Di Arab tak ada
Meskipun belum ditemukan literatur yang menyebutkan secara jelas siapa dan kapan yang menemukan ketupat, Sunan Kalijaga dipercaya sebagai tokoh yang pertama kalinya memperkenalkan makanan nasi terbungkus daun muda pohon kelapa itu kepada masyarakat Jawa.
Beliau juga yang konon memperkenalkan perayaan Bakda Kupat.
Baca Juga: Awas, Penderita Penyakit Refluks Gastroesofagus Tidak Boleh Tidur Setelah Sahur
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR