Turun Gunung untuk Pastikan Situasi di Perbatasan, Presiden Ukraina Disebut Langung Pasrah, Pilih Genjatan Senjata daripada Melawan Rusia

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Presiden Ukraina mengamati zona perang
Presiden Ukraina mengamati zona perang

Intisari-Online.com - Setelah menginspeksi dan melihat tentara di zona perang Donbass, Presiden Ukraina membuat sebuah pernyataan tak terduga.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky setelah dua hari di wilayah Donbass, mengumumkan perlunya perjanjian gencatan senjata baru.

Keputusan ini diambiluntuk meredakan ketegangan.

Presiden Ukraina menulis tentang ini di halaman Facebook-nya.

Baca Juga: Meski Drupadi Paling Mencintai Arjuna, Namun Inilah Sosok yang Paling Mencintai Drupadi dari Lima Suami Pandawa

Zelensky berjabat tangan dengan tentara Ukraina
Zelensky berjabat tangan dengan tentara Ukraina

Presiden Zelensky, setelah kembali ke Kiev dari medan perang Donbass, mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan tentara angkatan bersenjata Ukraina.

Kemudian, dia sampai pada kesimpulan bahwa perlu untuk mengeluarkan gencatan senjata.

Baca Juga: Pertempuran Melawan ISIS Ini Sampai Bisa Dilihat dari Luar Angkasa, Kisah Saat Pasukan ISIS Mengeksekusi 70 Tentara Irak yang Sebelumnya Menahan 500 Pejuangnya

"Setelah beberapa bulan mempertahankan dan menindaklanjuti gencatan senjata yang tidak efektif, kami berharap dapat bernegosiasi untuk membentuk gencatan senjata," kata Presiden Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (mengenakan pakaian taktis abu-abu, di tengah)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (mengenakan pakaian taktis abu-abu, di tengah)

Baca Juga: Meski Sehat, Wanita Ini Nekat Nikahi Seorang Pria Pengidap HIV, 6 Tahun Berumah Tangga Secara Mengejutkan Beginilah Kondisi Kesehatan Pasangan Ini

Sementara itu, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Ruslan Khomchak mengatakan bahwa tentara Ukraina tidak akan melancarkan serangan ke Donbass.

Hal itu karena kampanye militer untuk merebut kembali "wilayah pendudukan" dapat mengakibatkan kematian sejumlah besar tentara dan warga sipil.

Sementara itu, Moskow memperingatkan Kiev bahwa jika terjadi aksi permusuhan terhadap republik Donbass, Rusia akan dipaksa untuk mengambil tindakan untuk melindungi kawasan itu.

Tingkat keterlibatan militer Rusia bergantung pada ukuran konflik.

Baca Juga: Bukan Tanpa Sebab, Ini Alasan Indonesia Memilih Lepaskan Timor Leste Ketimbang Mempertahankannya, Ternyata Indonesia Mendapatkan Keuntungan Ini Setelah Lepasnya Timor Leste

Baru-baru ini, republik Donetsk dan Lugansk mengkonfirmasi bahwa angkatan bersenjata Ukraina telah membangun medan perangnya di daerah perbatasan.

Baca Juga: Tak Sampai Setengah Hari Usai Gelontorkan Rp77 Miliar untuk Bantu Timor Leste yang Luluh Lantak Akibat Siklon Tropis Seroja, Setengah Wilayah Negara Bagian dari Negara Ini Malah Diratakan oleh Badai yang Sama

(*)

Artikel Terkait