Intisari-Online.com - Setelah menginspeksi dan melihat tentara di zona perang Donbass, Presiden Ukraina membuat sebuah pernyataan tak terduga.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky setelah dua hari di wilayah Donbass, mengumumkan perlunya perjanjian gencatan senjata baru.
Keputusan ini diambiluntuk meredakan ketegangan.
Presiden Ukraina menulis tentang ini di halaman Facebook-nya.
Presiden Zelensky, setelah kembali ke Kiev dari medan perang Donbass, mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan tentara angkatan bersenjata Ukraina.
Kemudian, dia sampai pada kesimpulan bahwa perlu untuk mengeluarkan gencatan senjata.
"Setelah beberapa bulan mempertahankan dan menindaklanjuti gencatan senjata yang tidak efektif, kami berharap dapat bernegosiasi untuk membentuk gencatan senjata," kata Presiden Ukraina.
Sementara itu, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Ruslan Khomchak mengatakan bahwa tentara Ukraina tidak akan melancarkan serangan ke Donbass.
Hal itu karena kampanye militer untuk merebut kembali "wilayah pendudukan" dapat mengakibatkan kematian sejumlah besar tentara dan warga sipil.
Sementara itu, Moskow memperingatkan Kiev bahwa jika terjadi aksi permusuhan terhadap republik Donbass, Rusia akan dipaksa untuk mengambil tindakan untuk melindungi kawasan itu.
Tingkat keterlibatan militer Rusia bergantung pada ukuran konflik.
Baru-baru ini, republik Donetsk dan Lugansk mengkonfirmasi bahwa angkatan bersenjata Ukraina telah membangun medan perangnya di daerah perbatasan.
(*)