Intsiari-Online.com - China telah mengirim armada kapal penangkap ikan dengan milisi ke Kepulauan Spratly awal bulan ini.
Aksi tersebut dilakukan saat Filipina dan Vietnam mengklaim keduanya memiliki kendali atas wilayah tersebut.
Filipina pertama kali mendesak China untuk menarik kembali kapal milisinya dari sekitar pulau yang disengketakan pada bulan Maret.
Penjaga pantai dari Manila juga mengatakan sekitar 220 kapal merapat di Whitsun Reef, yang disebut Manila sebagai Julian Felipe Reef, pada 7 Maret.
Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana menuntut pada saat China menarik kembali kapal-kapal milisi tersebut karena melanggar kedaulatan Manila.
Dia berkata: "Kami menyerukan kepada China untuk menghentikan serangan ini dan segera menarik kembali kapal-kapal ini yang melanggar hak maritim kami dan melanggar batas wilayah kedaulatan kami."
Satuan tugas Filipina di wilayah yang disengketakan juga menyatakan "keprihatinan yang mendalam atas berlanjutnya kehadiran yang melanggar hukum (mengerumuni) milisi maritim China" pada awal April.
Dalam sebuah pernyataan, mereka mengatakan: "Baik Filipina maupun komunitas internasional tidak akan pernah menerima pernyataan China tentang apa yang disebut 'kedaulatan terintegrasi yang tak terbantahkan' atas hampir seluruh Laut China Selatan."
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR