Intisari-Online.com - Militer China dan India secara terbuka tengah berhadapan satu sama lain.
Ini terjadi selama ketegangan perbatasan di sepanjang Garis Kontrol Aktual (LAC) yang disengketakan.
Nah, melihat hal itu, China lantas menjalin hubunganekonomi dan militer yang kuat dengan tetangga India termasuk Pakistan.
Sikap China lantas membuat khawatir India.
Hal itu disampaikanProfesor Hubungan Internasional dan Studi Asia, Dinshaw Mistry.
Ini karena mereka khawatir ekspansi China merayap ke negara-negara tetangga dan dapat memicu perang habis-habisan.
China telah dituduh menggunakan taktik curang di Laut China Selatan untuk memajukan kepentingannya yang disebut sebagai kampanye 'zona abu-abu'.
Di mana satu kekuatan dapat menghabiskan sumber daya negara lain tanpa terlibat dalam perang terbuka.
"China membuat terobosan curang ke negara-negara tetangga,"kata Profesor Mistry mengatakan kepada Express.co.uk pada Minggu (11/4/2021).
"Pakistan adalah contoh terbesar, tetapi ada berbagai jenis contoh lainnya di sebagian besar negara lain."
"Misalnya ada kelompok pemberontak di timur laut India yang melintasi perbatasan, sebagian besar di perbatasan Myanmar."
"Ada potensi keterlibatan China di sana."
Dia menambahkan: "Sehingga mungkin bisamemicu bentrokan antara India dan China."
"Sebab itu akan memicu persaingan yang lebih strategis dari pada bentrokan militer."
Analis melanjutnya bahwa India akan berupaya melawannya melalui sektor ekonomi dan diplomatiknya dengannegara-negara tetangga."
"India mungkin bisa melawannya, kecuali jikaChina menggunakan aset militer di negara tetangga."
Sehingga tidak heran jika China ingin memperkuat hubungan militer dengan Pakistan.
Ini dilakukan dalam upaya untuk mengisolasi India menyusul bentrokan berdarah di perbatasan kedua negara baru-baru ini.
MiliterChinatelah lama memiliki kepentingan di negara yang telah terlibat dalam serangkaian perang dengan India atas wilayah sengketa Kashmir.
Kini,Profesor Mistry memperingatkan bahwa musuh India tak hanya China.
Tapi ada juga potensi konflik dengan Pakistan di masa depan.
"Kerja sama China dengan Pakistan jelas meningkat dalam dekade terakhir ini."
"Sekarang pertanyaannya adalah bagaimana militer China akan menggunakannya," tutupProfesor Mistry.