"Lo, kalau begitu siapa yang mumpuni untuk menggantikan beliau?," Mien Sugandhi terkejut dan bertanya.
"Biarlah itu diserahkan dan ditentukan oleh Pemilu saja. Aku sudah tidak mau lagi."
"Aku mau pergi, aku lungo (pergi). Pokoke aku lungo," kata Ny. Tien.
Mien Sugandhi menyampaikan pesan itu kepada orang yang dimaksud, tetapi orang itu tak percaya.
Pada April 1996, Ibu Tien benar-benar pergi untuk selama-lamanya. Tapi pada Maret 1998, Pak Harto tetap dipilih menjadi presiden.
Itu tidak bertahan lama. Tanggal 21 Mei 1998, ketika terjadi demo besar-besaran, Soeharto mundur dari jabatannya.
Mien membatin, "Seandainya orang-orang yang dulu diberi pesan oleh Ibu Tien mendengarnya."
(kompas.com)
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR