Menurut laporan baru-baru ini oleh Deutshe Welle, Taiwan dianggap kurang siap untuk melawan serangan China.
Meskipun Taiwan mendapat bantuan dari AS yaitu pengiriman senjata reguler bernilai miliaran dolar dari AS, banyak pasukan cadangan Taiwan yang berjumlah lebih dari 700.000, kekurangan pelatihan dasar.
Menurut laporan, pasukan cadangan dipanggil setiap dua tahun selama maksimal tujuh hari.
Tetapi saat ini ada rencana untuk memperkenalkan reformasi pada layanan tersebut dengan memperkenalkan pelatihan dua minggu per tahun mulai tahun 2022.
Menham Tsai menambahkan, perlu ada dorongan politik untuk melakukan reformasi di militer, khususnya pemulihan audit dan kontrol sipil.
Wah, apakah Taiwan bisa melawan China?
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR