Mereka juga memperingatkan Amerika Serikat (AS) karena berani membuat langkah diplomatik dengan negara Taiwan.
Saat ini, Taiwan memiliki pasukan sekitar 170.000 tentara. Angka itu sebanding dengan militer Jerman.
Meskipun begitu, ada kekhawatiran bahwa jumlah tentara itu tidak akan cukup untuk melawan tentara China yang jumlahnya 16 kali lipat dari Taiwan.
Sama juga dalam hal peralatan, di mana militer China terus maju dalam pembangunan kapal induk ketiga.
Sementara Taiwan sedang berjuang dengan dua kapal selam operasionalnya sejak 1980-an.
Karena kalah dari sektor jumlah tentara dan senjata, maka Taiwan membutuhkan setiap warganya untuk melakukan wajib militer.
"Untuk keamanan nasional, maka ini wajib dilakukan," tambah Tsai.
Pada tahun 2016, wajib militer untuk pria muda Taiwan dipersingkat menjadi hanya empat bulan. Tapi menurut Tsai itu tidak cukup.
Tsai mengatakan Taiwan harus belajar dari contoh Korea Selatan, Singapura, dan Israel, di mana wajib militer selama lebih dari satu tahun.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR