Terdengar Suara Bising Menyerupai Jet, Warga Heboh Tiba-tiba Muncul Semburan Api di Tengah Sawah

Tatik Ariyani

Penulis

Semburan api di Desa Sukaperna, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Sabtu (3/4/2021).
Semburan api di Desa Sukaperna, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Sabtu (3/4/2021).

Intisari-Online.com - Warga dibuat heboh setelah api tiba-tiba muncul di tengah persawahan di Desa Pagedangan, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu.

Rupanya, api di tengah sawah itu berasal dari sumur tua eksplorasi minyak zaman Belanda.

Plt Sekretaris BPBD Kabupaten Indramayu, Caya, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (3/4/2021) mengatakan, "Jadi waktu akhir Desember itu sempat keluar semburan tapi berupa lumpur, gas, sama air, namun ini (semburan) berupa api."

Caya mengungkapkan, kobaran api di sumur eksplorasi minyak zaman Belanda tersebut, bukan milik PT Pertamina (Persero) EP (Eksplorasi dan Produksi).

Baca Juga: Hidup Terhimpit di antara Negara-negara Berkonflik, PBB Ungkap Fakta Memilukan di mana Anak-anak di Bawah Umur di Negara Ini Sudah Menjadi Pasukan Militer dan Menenteng Senjata Api

Tapi itu disebut milik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Ini bukan milik PT Pertamina tapi ini milik ESDM, jadi harus digarisbawahi. Ini milik Kementerian ESDM bukan milik PT Pertamina," kata Caya.

Dirinya menuturkan, dugaan sementara penyebab kejadian tersebut karena faktor alam.

Baca Juga: Api Masih Berkobar, Kebakaran Kilang Minyak Pertamina di Balongan Dijamin Bikin Pertamina Tekor Meskipun Baru Bulan Kemarin Sesumbar Bebaskan Ratusan Hektar Lahan Sawah Jadi Kilang Minyak Baru

Sebab, sumur minyak tersebut berumur tua, yakni eksplorasinya pada masa pemerintahan kolonial Belanda (Hindia Belanda).

"Ini muncul lagi karena pengaruh alam, karena ini sumurnya sumur tua zaman kolonial Belanda. Jadi, waktu akhir Desember itu sempat keluar semburan tapi semburannya waktu itu keluar lumpur, sama gas, sama air," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Seksi Pemerintahan (Kasi Pemerintahan) Desa Sukaperna, Sulkhin Nurdin, mengungkapkan, api tersebut muncul sudah dua minggu lalu dan dibiarkan masyarakat.

Menurutnya hingga Sabtu pukul 19.00 WIB, kobaran api di sumur eksplorasi tersebut masih menyala dan sedikit berbau gas, jika mendekati lokasi.

Ia juga meminta pemerintah setempat segara menangani.

Sulkhin mengatakan, "Takut terjadi seperti di Balongan itu, terjadi ledakan kemudian api membesar memberi dampak kepada warga sekitar. Kami mau pemerintah setempat turun tangan."

Baca Juga: Tertangkap Menjelang Ledakan Hingga Api Meluap-Luap di Kilang Minyak Balongan, Indramayu, Inilah Rekaman Detik-Detik Kilang Minyak Pertamina Meledak

Dirinya menambahkan, dari dampak sumur minyak eksplorasi di zaman Belanda tersebut, sawah-sawah milik warga di sekitar lokasi padinya rusak dan gagal panen.

Sebab, bulan ini masyarakat setempat sedang musim panen.

Melansir Tribun Jabar, sebelum muncul semburan api, warga mendengar suara aneh di sekitar titik lokasi.

Salah seorang warga bernama Abidin (61) menuturkan, suara bising itu menyerupai suara jet.

Abidin memperkirakan, semburan sudah berlangsung beberapa hari.

"Api muncul sudah lima hari dengan sekarang, berarti pas hari Selasa kemarin," kata dia seperti dilansir dari Tribun Jabar.

Artikel Terkait