Terkait Efektivitas Belajar, Bagaimana Pelibatan Peserta Didik dalam Proses Asesmen Tersebut?

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Artikel ini tentang proses belajar yang efektif, bagaimana pelibatan peserta didik dalam proses asesmen tersebut. Semoga bermanfaat.
Artikel ini tentang proses belajar yang efektif, bagaimana pelibatan peserta didik dalam proses asesmen tersebut. Semoga bermanfaat.

Artikel ini tentang proses belajar yang efektif, bagaimana pelibatan peserta didik dalam proses asesmen tersebut. Semoga bermanfaat.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Dalam era kurikulum merdeka seperti saat ini, guru tak bisa sendirian jadi subjek belajar. Murid juga harus dilibatkan jika ingin menghasilkan pembelajaran yang efektif.

Terkait proses belajar yang efektiv, bagaimana pelibatan peserta didik dalam proses asesmen tersebut?

Pertama-tama kita harus tahu yang dimaksud dengan asesmen dalam kurikulum merdeka. Mengutip Pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id, asesmen adalahproses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian hasil belajar peserta didik, yang hasilnya kemudian digunakan sebagai bahan refleksi serta landasan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Asesmen sangat penting dalam penerapan Teaching at the Right Level (TarL). Karenanya, platform Merdeka Mengajar menghadirkan Asesmen Murid agar dapat membantu guru mendapatkan informasi dari proses dan hasil pembelajaran murid.

Asesmen di platform Merdeka Mengajar terdiri dari dua jenis, yaitu Asesmen Pembelajaran dan Asesmen Kompetensi Minumum (AKM) Kelas.

Lalu apa ituTeaching at the Right Level (TarL)?

TarL adalah kesamaan level murid dengan level belajar yang ditetapkan. Tapi seringkali, kesamaan level ini jarang ditemukan, hal ini lantaran adanyakesenjangan pemahaman antara satu murid dengan murid lainnya dalam satu kelas.

Kenapa terjadi kesenjangan, ada beberapa faktor.Salah satunya adalah level murid tersebut belum tepat dengan level atau capaian belajar yang ditetapkan. Dan karena itulah TarL dapat menjadi jawaban dari permasalahan tersebut. Sebab, TarL merupakan pendekatan belajar yang tidak mengacu pada tingkat kelas, melainkan pada tingkat kemampuan murid.

Ada beberapa hal yang perlu disiapkan dan dilakukan guru dalam menerapkan metode TaRL:

1. Melalukan asesmen kepada murid-murid di awal pembelajaran

Asesmen ini berfungsi untuk mengetahui karakteristik, potensi, dan kebutuhan murid, agar guru tahu sampai mana tahap perkembangan dan capaian belajar murid.

2. Perencanaan pembelajaran

Setelah mengetahui hasil dari asesmen murid-murid, guru dapat menyusun perencanaan proses pembelajaran yang sesuai, seperti perangkat ajar apa yang digunakan, metode, hingga pengelompokan murid sesuai tingkat kemampuan.

3. Tahap pembelajaran

Pada tahap pembelajaran, guru juga perlu melakukan asesmen secara berkala dalam rangka mengetahui proses perkembangan yang terjadi pada murid. Selain itu, evaluasi pembelajaran di akhir juga merupakan hal yang penting. Hal ini berfungsi untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran dan membantu merancang pembelajaran berikutnya.

Kembali ke pertanyaan awal, untuk mencapai proses pembelajaran yang efektif,bagaimana pelibatan peserta didik dalam proses asesmen tersebut?

Ada beberapa opsi yang bisa guru lakukan:

-Ajuka pertanyaan yang penting

Guru bisa menanyakan pertanyaan paling penting kepada peserta didik di akhir pelajaran sehingga bisa mengetahui apakah siswa sudah paham materi tersebut atau belum. Informasi penting disajikan secara kronologis

- Pastikan siswa aktif

Caranya adalah dengan mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Tujuannya agar siswa bisa aktif berpikir dan cepat memahami materi yang diajarkan.

- Batasi waktu penyampaian materi

Guru tidak perlu berpanjang-panjang dalam menyampaikan materi. Setelah 10 atau 10 menit menyampaikan materi, guru bisa mengajak para siswa untuk berdiskusi.

- Pakai istilah atau kosakata relevan dan mudah dipahami

Kosakata yang relevan harus digunakan untuk semua mata pelajaran agar siswa mudah menangkap isi materi. Guru bisa meminta siswa menggunakan kosakata tersebut secara interaktif selama pembelajaran di kelas.

- Gunakan peta konsep

Buatlah peta konsep sehingga siswa bisa memetakan informasi terbaru atau meninjau informasi sebelumnya. Peta konsep yang disusun rapi akan memudahkan siswa mengingat dan memahami materi yang diberikan.

- Buat siswa terus bergerak

Terakhir adalah mengajak siswa aktif bergerak selama beberapa saat untuk memastikan bahwa siswa terlibat secara aktif.

Itulah jawaban dari pertanyaan terkait proses belajar yang efektiv, bagaimana pelibatan peserta didik dalam proses asesmen tersebut? Semoga bermanfaat.

Artikel Terkait