Ia menulis pastinya Beijing berharap menggunakan kejadian 'kebetulan' di wilayah tersebut, seperti di atas permasalahan wilayah sengketa, untuk lebih jauh mempromosikan kemerdekaan Okinawa dan memisahkan Tokyo-Washington terkait urusan keamanan.
"Anda harus mengharapkan semua akan salah di sisi Anda, dan musuh Anda akan dimudahkan semuanya," tulis Eldridge, dikutip dari South China Morning Post.
"Kenyataan akan ada di antaranya, tapi Anda tidak bisa bertarung dengan optimisme tinggi, sesuatu yang selalu diusung oleh pemimpin Jepang."
Saat dihubungi oleh This Week in Asia, Eldridge menolak merespon pertanyaan spesifik, termasuk bukti klaimnya atas pengiriman agen China di Okinawa.
Agen yang dikirimkan ke Okinawa juga menjadi taktik Beijing menguasai Diaoyu.
Selain itu ia juga menolak pertanyaan respon militer dari AS atau Jepang, atas dasar jawabannya dapat termasuk informasi rahasia.
Opini tersebut dibagikan oleh Satoru Nakamura, kepala forum Riset Kebijakan Okinawa, yang mengutarakan kekhawatiran melalui pidato dan situs forum itu jika pergerakan kemerdekaan lokal akan dimanfaatkan China untuk mengambil Diaoyu dari Jepang dan memecah belah Tokyo dan Washington.
Namun, Liu Qingbin, profesor di Universitas Nasional Yokohama, menampik klaim Eldridge.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR