Intisari-Online.com -Pada Senin lalu sumber keamanan mengatakan, tujuh roket menargetkan pangkalan udara Irak yang menampung pasukan AS di utara Baghdad.
Washington menyalahkan faksi-faksi terkait Iran dalam serangkaian serangan terbaru tersebut, seperti diwartakan Daily Sabah, Senin (15/3/2021).
Sebelumnya, seorang sub-kontraktor Amerika tewas dalam serangan serupa terhadap pangkalan udara lain, Ain Al-Assad, di gurun barat Irak.
Serangan roket sering menargetkan kehadiran AS di Baghdad, termasuk Kedutaan Besar AS.
Frekuensi serangan berkurang akhir tahun lalu menjelang pelantikan Presiden AS Joe Biden.
AS di bawah pemerintahan Trump sebelumnya menyalahkan kelompok-kelompok yang didukung Iran karena melakukan serangan itu.
Mengapa Iran sedemikian berani untuk menggempur Amerika yang memiliki sistem persenjataan yang canggih?
Rupanya, Iran pun juga memiliki senjata yang tak kalah mematikan.
Pengawal Revolusi paramiliter Iran telah meresmikan fasilitas bawah tanah baru yang ditujukan untuk penyimpanan rudal, TV negara melaporkan.
Melansir 9news.com.au, Selasa (16/3/2021), laporan tersebut mengutip komandan pengawal Jenderal Hossein Salami yang mengatakan bahwa rudal jelajah dan balistik akan lebih memberdayakan angkatan laut angkatan laut.
Laporan TV menunjukkan cuplikan sejumlah rudal di ruang tertutup yang menyerupai koridor bawah tanah.
Tidak disebutkan di mana fasilitas itu berada atau berapa banyak rudal yang disimpan di sana.
Sejak 2011, Iran telah membanggakan fasilitas bawah tanah di seluruh negeri serta di sepanjang pantai selatan dekat Selat Hormuz yang strategis.
Iran mengklaim memiliki rudal yang dapat menempuh jarak 2000 kilometer yang dapat menjangkau sebagian besar Timur Tengah, termasuk Israel.
AS dan sekutu Baratnya melihat program rudal Iran sebagai ancaman, bersama dengan program nuklir negara itu - terutama setelah Teheran secara bertahap melanggar komitmennya pada kesepakatan nuklir 2015 dengan kekuatan dunia, menyusul penarikan diri pemerintahan Trump dari kesepakatan pada 2018.
Juli lalu, Garda Revolusi meluncurkan rudal balistik bawah tanah.