Intisari-Online.com - Pada Mei 2018 lalu, mantan Presiden AS Donlad Trump meninggalkan kesepakatan nuklir Iran, yang dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).
Trump kemudian memberlakukan sanksi terhadap Iran yang sebelumnya dibebaskan berdasarkan perjanjian tersebut.
Trump juga memperingatkan sekutu bahwa mereka dapat menghadapi pembatasan serupa jika mereka membantu Iran.
Sementara itu, Joe Biden mengatakan dia akan bergabung kembali dengan kesepakatan itu jika Iran kembali mematuhi batasan penimbunan dan pengayaan uranium.
Namun, mantan menteri luar negeri AS Mike Pompeo mengatakan rencana bergabungnya AS dalam kesepakatan itu adalah keputusan yang salah, seperti diwartakan Newsweek, Minggu (14/3/2021).
Pada Minggu, Pompeo mengatakan bahwa Amerika akan "kurang aman" jika bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir yang "buruk" dengan Iran.
"Jika Pemerintahan ini melepaskannya dan kembali ke kesepakatan buruk yang kita miliki dengan Iran ketika Presiden Obama menjabat, Amerika akan menjadi kurang aman," jelasnya saat wawancara dengan pembawa acara bincang-bincang radio John Catsimatidis di WABC 770.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR