Intisari-online.com - Seperti kita tahu, Iran adalah negara kecil namun mematikan, hal ini membuat Amerika ketar-ketir.
Negara itu dituduh menyembunyikan senjata pemusnah massalnya di bawah tanah untuk menghindari sorotan.
Meski awalnya kebenaran itu menjadi simpang siur, akhirnya Iran malah pamerkan sendiri kekuatan militer bawah tanahnya yang selama ini menjadi perdebatan.
Melalui video yang disiarkan di televisi pada 15 Maret, Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) merilis video dari kota rudal yang dibangun di bawah tanah.
Melansir Reuters, pada Senin (15/3/21), serangkaian rudal jelajah, rudal balistik, dan senjata elektronik disembunyikan disini oleh Iran.
Video kota roket, yang disiarkan oleh televisi Iran, menarik perhatian dari pengamat internasional.
"Ada banyak rudal jelajah, rudal balistik, kombinasi artileri antipesawat dengan banyak jangkauan berbeda," kata saluran IRINN.
"Senjata elektronik juga telah dikembangkan untuk meningkatkan kapasitas tempur tentara Iran," jelas saluran IRINN Iran melaporkan tentang" kota rudal tersebut.
Dalam video tersebut, roket Iran, artileri anti-pesawat, torpedo, dan peralatan perang elektronik berbaris sepanjang ratusan meter, membuat penonton kewalahan.
Iran mengklaim memiliki banyak "kota rudal" yang serupa.
Semua senjata ini ditemukan dan diproduksi oleh militer Iran, kata IRINN,
Video "kota roket" dirilis di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan AS.
Iran telah berulang kali menyerukan AS untuk kembali ke kesepakatan nuklir dan mencabut sanksi yang secara serius mempengaruhi ekonomi negara itu.
Akan tetapi pemerintahan baru Biden tidak terburu-buru menanggapi permintaan itu.
Pada 15 Maret, Hossein Salami Panglima IRGC dan Ali Reza Tangsiri Komandan Angkatan Laut menghadiri upacara peresmian depot rudal bawah tanah yang sangat rahasia.
Pelantikan itu dipimpin oleh Jenderal Hossein Salami untuk memuji kekuatan pertahanan dan pencegahan militer Iran.
Salami, berbicara kepada media, mengkritik upaya Barat untuk menekan Iran.
Namun, Panglima IRGC menekankan bahwa sanksi tidak dapat mengurangi kekuatan militer suatu negara Timur Tengah.
Dengan mempublikasikan video "kota rudal", Iran sekali lagi menyiarkan pesan yang mendesak AS untuk segera kembali ke kesepakatan nuklir, menurut RT.
Menurut Daily Star,Jaringan bawah tanah itu dibangun dengan tujuan untuk menyembuyikan, senjata 'kiamat'dan sebagain tempat pemetaan serangan di Timur Tengah.
Iran tidak memiliki kemampuan rudal balistik yang menjangku AS & Inggris.
Tetapi jangkauan rudal mereka bisa mencapai Ukraina, yang artinya mereka bisa menyerang negara manapun selama masih di wilayah timur tengah.
Pangkalan misil utama ditemukan di sekitar Teluk Persia, tetapi yang berkode 7500 berada di luar Teheran.
Gambar yang dirilis keDaily Staroleh NCRI tahun 2020 lalu, menunjukkan tiga situs rudal dan kompleks terowongan di sekitar Iran.
Kode 7500 diyakini sebagai lokasi konstruksi terakhir dari rudal jarak menengah Shahab 3.
Kemudian ada garnisun Lard yang juga ditemukan di Iran Barat.
Lard digambarkan oleh NCRI sebagai kompleks terowongan yang luas dan sangat terlindungi.
Kompleks inilah yang diyakini oleh propaganda Iran sebagai "Kota Rudal", sinyal ponsel akan terhalang jika berdekatan dengan situs rahasia ini.
Situs lain seperti Pusat Rudal Queshm di pantai Iran dipahami tersembunyi di bawah hingga lima lapis beton.
Iran diduga menggunakan fasilitas itu untuk mengekspor rudal ke pasukan proxy mereka di Yaman.
Gambar Khojir menunjukkan pangkalan militer dengan setidaknya tiga jalan muncul untuk menggali di bawah bukit di dekatnya.