Intisari-Online.com – Pasca serangan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3/2021), polisi mengembangkan penyidikan mereka, hingga mendapatkan beberapa terduga teroris di beberapa daerah.
Dari mulai di Makassar sendiri, hingga ada yang tertangkap di Bekasi dan Condet, Jakarta.
Salah satu terduga teroris yang diamankan pasca-serangan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, adalah seorang pria berinisial BS, yang ditangkap di Jakarta pada Senin (29/3/2021).
Kemudian pada Senin sore, polisi menggeledah rumah BS di Kampung Limbangan, Desa Cibodas, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Istri BS, S (25) sempat curhat pasca-penangkapan suaminya.
Sebab, kini ia harus berjuang seorang diri merawat dan menafkahi bayinya yang baru berusia 3 bulan.
BS dan S sendiri baru menikah 1,5 tahun silam.
Berencana cari kerja untuk nafkahi bayi 3 bulan
Menurut S, saat ini bayinya masih diberikan asi murni.
Namun, ia bingung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
S bahkan berniat akan mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup diri dan bayinya.
Sebelum BS ditangkap, S biasanya mendapatkan nafkah dari suaminya setiap bulan.
"Anak baru tiga bulan, ini mah (dikasih) asi, kalau nafkah tiap bulan dikasihnya, (sekarang, red) paling, ya gimana ya, paling saya kerja. Kalau ditinggal kerja anak kayaknya pasti formula, paling kerja di garmen kayak gitu," ujarnya seperti dikutip dari Tribun Jabar, Rabu (31/3/2021).
Harus bayar cicilan bank peninggalan suami
Menurut S, suaminya punya utang cicilan bank.
"Saya akan cari kerja soalnya saya kan punya utang ke bank, kalau suami saya enggak kerja siapa yang bayar?" lanjutnya.
Ia menyebut, utang suaminya ke bank masih 1,5 tahun dengan cicilan sebesar Rp 1,5 juta per bulan.
"Masih lama utangnya, kerja buat nutupin utang, utang suami di Jakarta. Sebelumnya suami punya utang ke bank yang kaya kartu kredit gitu, untuk nutupin ngutang lagi ke bank di Sukabumi. Ada sekitar 1,5 tahun, sebulan 1,5 juta setorannya," jelasnya.
Istri mengaku tidak tahu kelakuan suami di Jakarta
S mengatakan, ia tidak tahu menahu mengenai kelakuan suaminya yang dianggapnya bekerja di Jakarta.
Ia sendiri berharap suaminya segera dibebaskan.
"Iya harapannya dibebaskan aja, soalnya kan saya tidak tahu suami kelakuannya kaya gitu. Tahunya suami sebagai driver, suami di Jakarta tinggal di rumah orang tuanya di Tanjung Priuk," ucapnya.
Diketahui, rumah BS digeledah Detasemen Khusus (Densus) 88 pada Senin (29/3/2021) lalu.
Dalam penggeledahan itu Densus 88 mengamankan sejumlah barang bukti, salah satunya terdapat serbuk berwarna hitam diduga bahan peledak. (Aprillia Ika)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari