"Militer akan bergandengan tangan dengan seluruh bangsa untuk melindungi demokrasi," kata Hlaing.
"Pemerintah juga berusaha melindungi rakyat dan memulihkan perdamaian di seluruh negeri. Tindakan kekerasan mempengaruhi stabilitas dan keselamatan." Keamanan yang diklaim tidak tepat, "kata Hlaing dalam sebuah pernyataan. siaran langsung.
Sebelumnya, militer Myanmar mengeluarkan peringatan bahwa pengunjuk rasa berisiko ditembak di kepala.
Di saatyang sama ada seruan agar orang-orang turun ke jalan selama Hari Angkatan Bersenjata negara itu.
Menurut kelompok pemantau Asosiasi Pendukung Narapidana Politik (AAPP), sekitar 330 orang tewas dalam protes terhadap rezim politik.
Termasuk sejumlah besar orang terbunuh oleh tembakan langsung dari aparat keamanan dan lebih dari 3.000 orang. ditangkap.
Source | : | Reuters,24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR