"Dalam jangka panjang, ekonomi China masih menghadapi banyak kesulitan termasuk lingkungan eksternal yang tidak menentu dan menua," kata Liu, yang juga merupakan penasihat pemerintah. .
Menurut Liu, utang tersembunyi itu bisa membuat Beijing kehilangan bunga setiap tahun karena meminjam lebih mahal daripada menerbitkan obligasi pemerintah.
Ini juga menciptakan risiko bagi stabilitas sistem keuangan Tiongkok karena utang dibeli oleh semua jenis lembaga keuangan, termasuk bank, pialang, dan perwalian.
Pada 2016, utang China turun dari puncak 2,54 triliun dollar AS (Rp36.702 triliun) setelah Beijing mengubah sebagian pinjamannya menjadi obligasi pemerintah dan memasukkannya ke dalam neraca resmi.
Source | : | Bloomberg |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR