Pesawat Latih pada Perang Dunia II dengan Tanda Jerman Jatuh dan Mendarat di Jalan Tol Amerika, Untunglah Pilotnya Berhasil Lolos dari Ledakan

K. Tatik Wardayati

Editor

Intisari-Online.com – Hari itu Selasa, 23 Oktober 2018, ketika seorang pengendara melakukan perjalanan di jalan bebas hambatan US 101 di Agoura Hills.

Dia melihat lebih dari sekadar kendaraan bermotor ketika sebuah pesawat yang dicat dengan warna Jerman mendarat di jalan raya.

Pesawat itu memantul beberapa kali lalu terbakar ketika menabrak beton pembatas tengah.

Untungnya, pilot berhasil meloloskan diri tanpa cedera.

Baca Juga: Militer China Sudah Diperingatkan oleh Kementerian Pertahanan Taiwan, Kini Masih di Tengah Tekanan Militer China, 2 Jet Tempur Taiwan Jatuh saat Latihan

Kecelakaan dramatis itu terekam dalam video seorang pengemudi yang sedang melaju ke arah lain.

Dari rekaman tersebut terlihat pesawat datang untuk mencoba dan mendarat di jalan tol yang saat itu bebas dari mobil.

Saat jatuh, sayap pesawat menutupi pembatas tengah, sementara bagian pesawat lainnya terbakar habis.

Tentu saja, ini jadi pemandangan yang tidak biasa bagi banyak pengendara.

Baca Juga: ‘Jangan Buang Air Besar di Ketinggian 70.000 Kaki!’ CIA Sampai Harus Tulis Aturan untuk Pilot Pesawat Mata-mata apa yang Boleh Dimakan agar Tidak Kentut dan BAB Saat Jalankan Misi

Rongsokan pesawat yang terbakar akhirnya menyebabkan kemacetan lalu lintas utama yang membentang sejauh 30 mil (48,28 km) ke barat di sepanjang jalan bebas hambatan di luar Los Angeles.

Pesawat itu, sebuah AT-6 Amerika Utara PD II antik, milik Skuadron Condor, diterbangkan oleh Rob (tanpa nama keluarga), seorang pilot profesional yang terbang untuk Alaskan Airlines.

AT-6 adalah pesawat bermesin tunggal yang dikembangkan selama tahun 1930-an dan digunakan oleh Angkatan Udara AS sebagai pesawat latih selama Perang Dunia II.

Pesawat khusus ini pertama kali diberikan sertifikat kelaikan udara pada tahun 1958 tetapi hampir seluruhnya dibangun kembali selama bertahun-tahun karena komponennya diperbarui, direkondisi, atau diganti.

Mesin yang gagal dalam insiden ini dipasang pada tahun 2011 dan telah terbang kurang dari 700 jam.

AT-6, yang dikenal di luar AS sebagai Harvard, adalah salah satu pesawat latih paling populer selama Perang Dunia I.

Pesawat itu menjadi dasar dari banyak tim aerobatik.

Di AS, prototipe AT-6 Texan pertama kali diterbangkan pada tanggal 1 April 1935, dan diserahkan pada Maret 1937 sebagai pesaing dalam kompetisi pesawat USAAC “Basic Combat”.

Pabrikan menyelesaikan 180 unit model pertama untuk Angkatan Udara AS dan mengirim 400, dengan nama Harvard, ke Angkatan Udara Britania Raya (RAF).

Baca Juga: Serang 10.000 Tentara Mesir, Trio Pilot Israel dan Satu Marinir AS Menang Meski 'Tidak Punya Apa-apa,' Lenart Bocorkan Senjata Rahasia Saat Itu Sebenarnya

Secara keseluruhan, 15.495 T-6s, yang terdiri dari beberapa varian, diproduksi.

T-6 digunakan dalam pertempuran oleh hampir semua angkatan udara dunia.

Pesawat itu terbang bersama Royal Hellenic Air Force di Yunani, di mana pasukan gerilyawan komunis memberi pesawat itu julukan "O Galatas" atau "The Milkman", karena mereka secara rutin melihat pesawat semacam itu terbang di pagi hari.

Skuadron Condor didirikan pada tahun 1965 oleh pilot PD II dan didedikasikan untuk pelestarian sejarah penerbangan.

Mereka terbang untuk pertunjukan udara, parade, upacara peringatan, dan acara lain untuk memperingati para veteran.

Mereka menggelar adu anjing tiruan menggunakan pesawat yang dicat dengan warna Sekutu dan Sumbu.

Presiden Skuadron Condor, Chris Rushing, mengatakan dia tidak tahu apa yang menyebabkan kecelakaan itu

Namun dia salut dengan keterampilan pilot yang berhasil mendaratkan pesawat di jalan bebas hambatan tanpa menabrak satu mobil pun.

Baca Juga: Kisah Pilot ‘Wanita Burung’ Prancis Penerima Lisensi Terbang Wanita Pertama Di Dunia, Namun Ditolak Saat Ingin Bergabung dalam Perang Dunia I Karena Dianggap Berbahaya

Rob mengatakan kepada Eyewitness News bahwa dia lepas landas dari Bandara Van Nuys, dan pesawat tersebut mengalami kerusakan mesin total.

Satu-satunya tempat yang bisa dia lihat untuk mendarat adalah di jalan bebas hambatan, untungnya, ada celah besar pada mobil di satu sisi.

Allen Kenitzer, juru bicara FAA, mengatakan bahwa penyelidikan penuh akan dilakukan oleh Administrasi Penerbangan Federal dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional.

Baca Juga: Kisah Pilot Tempur Jepang yang Setelah Pearl Harbor Mendarat di Pulau Hawaii dan Meneror Penduduk, Diwarnai Pengkhianatan dan Harakiri, Begini Akhir Kisahnya!

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait