Banyak orang Venezuela jatuh miskin karena hiperinflasi parah, perekonomian negara yang sulit selama 7 tahun terakhir.
Penyebab inflasi bermula dari penurunan harga minyak, yang berujung pada penurunan impor dan defisit fiksal, sehingga memaksa bank sentral untuk mencetak lebih banyak mata uang mereka, bolivar.
Menurut data terakhir per Januari 2021, tingkat inflasi Venezuela mencapai 2,665%.
Bank sentral Venezuela memutuskan untuk mengeluarkan uang kertas dengan denominasi tertinggi 1 juta bolivar.
Bank sentral juga mengeluarkan RUU baru yang melengkapi dan mengoptimalkan denominasi mata uang yang ada untuk memenuhi kebutuhan ekonomi nasional.
Selain uang kertas 1 juta bolivar, ada 500.000 dan 200.000 bolivar juga diterbitkan.
Saat ini nilai uang kertas 1 juta bolivar setara dengan Rp59 ribu, akibat hiperinflasi yang berlangsung selama bertahun-tahun.
Serta erosi nilai bolivar yang menyebabkan rakyat Venezuela menggunakan uang kertas USD untuk teransaksi harian.
Hiperinflasi membawa dampak yang sangat serius, bagi kehidupan masyarakat di Venezuela.
Source | : | Eva.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR