Sehingga mereka memilih mengorbankan sektor lainnya. Seperti sektor pariwisata.
Namun ternyata tak semua orang mengalami penderitaan itu.
Ya, semua itu tidak berlaku bagi para miliarder-miliarder top di Amerika Serikat (AS) dan dunia.
Dilansir dari sputniknews.com pada Senin (15/3/2021), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah Covid-19 sebagai pandemi pada 11 Maret 2020.
Hingga saat ini, lebih dari 117,84 juta orang telah terinfeksi virus corona di seluruh dunia, dengan lebih dari 2,61 juta kematian.
Hal itu berdasarkan data dari Universitas Johns Hopkins.
Tapi kekayaan miliarder AS malah telah meningkat selama pandemi Covid-19.
Padahal pandemi Covid-19 telah menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat.
Menurut The Washington Post, sembilan dari orang terkaya di AS telah meningkatkan kemakmuran mereka dengan total gabungan lebih dari 360 miliar US Dollar (Rp5.193 triliun) pada tahun lalu.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR