Ternyata pengakuan siswi itu bohong.
Ya, dalam pengadilan, siswi itu mengaku telah berbohong tentang gurunya sebelum dia dibunuh tahun lalu.
Ketika kejadian itu, sang siswi malah tidak ada di kelas. Ini karena dia tengah diskors karena berulang kali absen dari sekolah.
Namun karena tidak mau mengecewakan ayahnya, dia membuat pernyataan palsu mengenai Paty.
Dia hanya tidak tahu, pernyataan palsu itu memicu gelombang masalah di Prancis dan negara-negara Muslim lainnya.
"Dia telah berbohong," kata pengacaranya, Mbeko Tabula, kepada kantor berita AFP.
Pengakuan siswi itu lantas membuat marah warga Prancis. Karena aksinya sembrononya, nyawa dua orang tak terselamatkan.
Nyawa gurunya Paty, dan nyawa pembunuh Paty yang ditembak mati.
Sementara ayah siswi tersebut meminta maaf.
"Saya minta maaf. Saya percaya kebohongan putri saya tanpa memeriksanya. Saya bersalah," ucap Brahim Chnina (48).
Dalam pengadilan, para penyelidik mengatakan, siswi tersebut menderita inferiority complex dan mengabdi pada ayahnya.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR