Intisari-Online.com - Sudah hampir setahun lamanya konflik di Laut China Selatan terjadi.
Walau tidak pernah sampai ke situasi panas, namun ketegangan terus meningkat.
Apa yang sebenarnya terjadi perairan termahal di dunia itu?
Perlu Anda tahu, kini Laut China Selatan baknya medan perang.
Berbagai negara yang menerjunkan Angkatan Lautnya di sana. Bahkan terkadang Angkatan Udara ikut.
Termasuk ketika militer China beraksi.
Dilansir dari kontan.co.id pada Sabtu (27/2/2021), setidaknya 10 pembom dari Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengadakan latihan serangan maritim.
Latihan pembom PLA berlangsung saat militer negara-negara dari luar kawasan.
Termasuk Amerika Serikat (AS) dan Prancis, melakukan kegiatan di Laut China Selatan.
Sebuah resimen pembom yang berafiliasi dengan Pasukan Penerbangan Angkatan Laut Komando Teater Selatan PLA mengirim lebih dari 10 pembom dari dua jenis pesawat itu untuk melakukan latihan serangan maritim.
Hal itu dilaporkanChina Central Television(CCTV) seperti dikutipGlobal Times.
Li Haitao, komandan resimen pembom, mengatakan, latihan itu menampilkan serangan rudal terhadap target maritim dan skenario taktis lainnya, serta menguji kemampuan koordinasi tempur.
Pengamat militer mengidentifikasi dua jenis pembom sebagai H-6J,bomberpaling canggih Angkatan Laut PLA, yang mampu membawa enam rudal jelajah anti-kapal, dan H-6G yang bisa membawa empat rudal.
Kedua jenis pembom tersebut secara resmi Kementerian Pertahanan China perkenalkan pada Juli tahun lalu, ketika H-6J dan H-6G melakukan latihan intensif di Laut China Selatan.
Latihan itu tak lama setelah AS mengirim kelompok penyerang kapal induk ganda ke Laut China Selatan.
Pakar angkatan laut yang berbasis di Beijing Li Jie mengatakan kepadaGlobal Times, penempatan pembom PLA di Laut China Selatan penting dalam menekan provokasi militer AS.
Latihan terbaru pembom PLA juga berlangsung setelah Theodore Roosevelt Carrier Strike Group melakukan operasi kapal induk ganda dengan Nimitz Carrier Strike Group di Laut China Selatan pada 9 Februari.
Dan, AS bukan satu-satunya negara dari luar kawasan yang mengirimkan kapal perang ke Laut China Selatan.
Prancis juga mengirim kapal serbu amfibi Tonnerre dan fregat Surcouf minggu lalu.
(kontan.co.id)