Advertorial

Curi Identitas Tentara yang Mati, 'Penjagal' asal Serbia Ini Tipu Dunia Selama 12 Tahun, Menyamar Jadi Dokter Pengobatan Alternatif

Tatik Ariyani

Editor

Intisari-Online.com -Radovan Karadzic merupakan mantan pemimpin Serbia-Bosnia sekaligus tersangka kejahatan perang utama.

Karadzic bersembunyi di balik identitas seorang tentara yang dibunuh oleh penembak jitu Sarajevo.

Dengan identitas barunya, Karadzic memiliki janggut putih panjang, gundik, dantempat pengobatan alternatif.

Penyamaran itu baru terungkap setelah 12 tahun dalam pelarian dengan penangkapannya 2008 lalu di Beograd.

Baca Juga: Betapa Primitifnya Negara Tetangga Indonesia Ini, Saat Perang Suku Sampai Pembantaian Massal jadi Cara Penyelesaian Masalah di Era Kehidupan Modern

Melansir DW.com, (24/7/2008), Karadzic memiliki dokumen identitas yang dikeluarkan atas nama Dragan David Dabic.

Dia adalah seorang tentara Serbia Bosnia berusia akhir 30-an yang terbunuh di ibukota Bosnia pada 1993 selama perang etnis negara itu.

Setelah menyamar, Karadzic diduga mencuri 36 juta mark dari bank sentral wilayah Serbia Bosnia pada 1997.

Intelijen Serbia terlibat?

Baca Juga: ‘Ini Mengerikan. Ini Pembantaian’ Aparat Keamanan Tembakkan Peluru Tajam ke Arah Demonstran, 38 Orang Tewas, Myanmar Semakin Memanas, Dunia Berduka

Otoritas Serbia diminta menyerahkan Karadzic dalam beberapa hari ke pengadilan kejahatan perang PBB di Den Haag.

Di pengadilan, Karadzic menghadapi dakwaan termasuk genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan atas perannya dalam perang 1992-95.

Karadzic akan mengatakan kepada pengadilan "dia bangga atas semua yang dia lakukan dan karena menyelamatkan orang-orang Serbia di Bosnia," kata pengacaranya Svetozar Vujacic kepada harian Politika.

Karadzic akan membuktikan bahwa tuduhan itu palsu dan bahwa dia didakwa hanya karena dia orang Serbia, tambah pengacaranya.

Dinas rahasia Serbia diyakini secara luas telah membantu Karadzic dalam kehidupan penyamarannya.

Dokumen palsunya dikeluarkan secara legal di Ruma, 50 kilometer barat laut Beograd, kemungkinan besar dengan bantuan pejabat Serbia Bosnia, kata laporan.

Dokumen palsu juga digunakan oleh tersangka kejahatan perang lainnya yang ditangkap di Serbia.

Stojan Zupljanin, yang ditangkap pada 11 Juni 2008 di kota Pancevo, Serbia, memiliki dokumen atas nama seorang pria yang meninggal lebih dari 10 tahun sebelumnya.

Baca Juga: Tempuh Perjalanan ke Barat Seorang Diri, Inilah Biksu Xuanzang, Versi Nyata dari Tong Sam Cong dalam Serial Kera Sakti

Zupljanin, mantan komandan polisi Serbia Bosnia, telah didakwa oleh pengadilan kejahatan perang PBB di Den Haag atas tuduhan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Di Serbia, bukti kewarganegaraan, akta kelahiran atau kartu identitas lama diperlukan untuk mendapatkan dokumen identitas. Seseorang juga perlu memberikan sidik jari. Karadzic bukan warga negara Serbia.

Karadzic mencuri dana, kata surat kabar

Sebuah surat kabar Bosnia mengutip wawancara tahun 2005 yang dilakukan dengan Milorad Dodik, di mana dia mengklaim bahwa Karadzic pada tahun 1997 mencuri 36 juta mark Jerman dari bank sentral di kawasan itu.

"Ada dokumen bahwa Karadzic pada musim semi 1997 mengambil 36 juta mark di tas dari Banja Luka," kata Dodik mengutip Dnevni Avaz. "Dia pertama-tama mengambil 28 juta mark dari brankas bank dan kemudian delapan lagi."

Sejak penangkapan Karadzic, Dodik menawarkan diri untuk membantu keluarga Karadzic pergi ke Den Haag dan mengunjunginya.

Keluarga tersebut tidak dapat bepergian tanpa izin dari perwakilan internasional di Bosnia.

Kemudian, pada tahun 2016, Majelis Hakim Pengadilan Kejahatan Perang PBB di Den Haag, Belanda, menyatakan mantan pemimpin Serbia-Bosnia Radovan Karadzic bersalah.

Baca Juga: Makin Menggila Kuasai Laut China Selatan, Prancis MendadakSiap Berperang denganAmerika dan China, Inilah RencanaEmmanuel Macron,Bikin Satu Dunia Mulai Gelisah

Dia terbukti mendalangi kekejaman Serbia di periode 1992-1995 dalam perang Bosnia yang telah menewaskan 100.000 orang.

Karadzic yang berhadapan dengan sembilan tuduhan lainnya, dijatuhi hukuman 40 tahun penjara.

Ketua Majelis Hakim O-Gon Kwon, dalam persidangan Kamis (24/3/2016), mengatakan, Karadzic bertanggung jawab secara pidana atas pembunuhan, dan penyerangan warga sipil.

Dia pun terbukti melakukan teror dengan pengepungan selama 44 bulan di Ibu Kota Bosnia, Sarajevo, saat perang di negara itu.

Di usianya yang ke 70, Karadzic, menjadi tokoh politik paling senior yang menjalani tuntutan di hadapan pengadilan kriminal internasional.

Artikel Terkait